28 Tahun Kedepan Cadangan Emas RI Akan Habis
Pada Tahun 2047 atau sekitar 28 tahun yang akan datang, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memperkirakan cadangan emas di Indonesia akan habis, namun dengan catatan tidak ada penurunan level produksi dan tidak ada penemuan cadangan baru. Berdasarkan data Kementerian ESDM, cadangan emas domestik tercatat sebesar 1.132 ton Au, tahun lalu produksi tambang emas Indonesia mencapai 40 ton Au.
Produksi logam emas masih dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri hanya sebesar 18 ton per tahunnya. Sedangkan total output logam emas mencapai 108 ton per tahun. Yang mana kapasitas output tersebut bersumber dari 14 fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) dan 1 fasilitas pemurnian (refinery) PT Aneka Tambang Tbk (Persero).
Tak hanya emas, cadangan logam mineral juga akan diperkiran habis dalam waktu kurang dari 30 tahun ke depan yakni timah. Kementerian ESDM mencatat cadangan timah saat ini hanya ada 1,5 juta ton Sn dengan produksi tambang timah tahun lalu sebesar 70 rb ton Sn.
Kementerian ESDM juga menyampaikan posisi cadangan berbagai logam mineral lainnya, antara lain :
Tembaga
Cadangan : 2,76 Miliar Ton
Produksi Tambang 2018 : 70 Juta Ton Bijih dan 3 Juta Ton Konsentrat
Umur Cadangan Berdasarkan Produksi Bijih : 39 Tahun
Perak
Cadangan : 171.489 Ton Ag
Produksi Tambang 2018 : 150 Ton Ag
Umur Cadangan Berdasarkan Produksi Bijih : 1.143 Tahun
Besi
Cadangan : 3 Miliar Ton
Produksi Tambang 2018 : 3,9 Juta Ton Bijih Besi dan Pasir Besi, 3,1 Juta Ton Konsentrat Besi
Umur Cadangan Berdasarkan Produksi Bijih : 769 Tahun
Bauksit
Cadangan : 2,4 Miliar Ton
Produksi Tambang 2018 : 3,8 Juta Washed Bauxite
Umur Cadangan Berdasarkan Produksi Bijih : 422 Tahun
Nikel
Cadangan : 3,57 Miliar Ton
Produksi Tambang 2018 : 17 Juta Ton Bijih
Umur Cadangan Berdasarkan Produksi Bijih : 184 Tahun