fbpx

Pacu Transaksi Online, Bank Mandiri Perkuat Layanan Perbankan Digital


JawaPos.com – Bank Mandiri terus memperkuat lini layanan dan produk perbankan digital untuk meningkatkan pemanfaatan dan membudayakan kebiasaan bertransaksi secara online di masyarakat, terutama di masa pandemi covid-19. Hasilnya, Juli 2020, Bank Mandiri mencatat adanya lebih dari 4,7 juta user dan e-channel yang telah terintegrasi dengan sistem pembayaran digital Bank Mandiri dengan jumlah transaksi sebesar 114,4 juta senilai Rp129,6 triliun.

Menurut Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi, inisiatif pengembangan layanan perbankan digital ini merupakan salah satu bentuk dukungan perseroan kepada agenda pemulihan ekonomi nasional, maupun lokal.

“Kondisi luar biasa akibat pandemi ini telah memaksa seluruh industri berinovasi dalam proses usaha mereka untuk bisa bertahan. Oleh karena itu, kami mengembangkan layanan perbankan digital ini tidak hanya untuk mendukung bisnis perseroan, tetapi juga untuk mendukung kebutuhan inovasi para pelaku usaha,” kata Hery saat menyampaikan sambutan pada Diskusi Online mengenai Digitalisasi Sistem Pembayaran Jateng – DIY bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hemengku Buwono di Semarang, Rabu (9/9).

Dia mengungkapkan, Inisiatif digitalisasi layanan perbankan ini juga sejalan dengan visi Bank Mandiri untuk menjadi mitra finansial pilihan utama masyarakat Indonesia dengan bertransformasi menjadi modern digital bank terbaik yang dapat menghadirkan solusi perbankan digital yang handal dan simpel untuk berbagai kebutuhan nasabah.

“Dalam mengimplementasi inisiatif ini, kami tentu akan mengacu pada kearifan lokal agar dapat mendukung pengembangan industri potensial di masing-masing wilayah,” kata Hery.

Sementara itu, RCEO Bank Mandiri Region VII Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta Dessy Wahyuni menambahkan, digitalisasi layanan perbankan yang telah dilakukan antara lain pada proses pembukaan rekening tabungan dan permohonan kredit. Selain mempercepat proses administrasi, hal ini juga memudahkan nasabah karena tidak harus mendatangi kantor cabang.

Melalui layanan pembukaan rekening tabungan online, Bank Mandiri mampu menerima rata-rata 2.000 rekening perharinya dengan kumulasi selama tahun 2020 mencapai 125 ribu rekening. Sedangkan melalui aplikasi Mandiri Pintar, pelaku usaha mikro kini dapat memperoleh pinjaman produktif dari Bank Mandiri hanya dalam waktu kurang dari 15 menit.

Di samping itu, Bank Mandiri juga telah mengembangkan sejumlah platform perbankan digital seperti Mandiri Debit, Mandiri Kartu Kredit, Mandiri Emoney, Mandiri Online, Mandiri Internet Bisnis, Mandiri EDC dan Ecommerce, QRIS, Virtual Account, Mandiri ATM sampai dengan Mandiri Agen.

Bahkan, tambah Dessy, pihaknya juga telah mengembangkan produk DIGIRESTO dan DIGIRETAIL yang dapat digunakan oleh pelaku usaha pemilik resto dan toko retail yang tentunya sangat simple karena cukup menggunakan platform Whatsapp.

Dia mencontohkan implementasi perbankan digital yang dilakukan di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta antara lain melalui penempatan alat pembayaran online untuk penerimaan tiket masuk, parkir dan wahana seperti EDC, QR static/dynamic dan e-commerce di 28 tempat wisata, termasuk Candi Borobudur, Candi Prambanan, Lawang Sewu, Kebun Binatang Gembiraloka, Jogja Bay, Jepara Ocean Park, dan Borobudur International Golf.

Selain itu, alat pembayaran online Bank Mandiri juga telah digunakan di 536 hotel serta 1.334 restoran di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.

Penetrasi alat pembayaran Bank Mandiri juga telah masuk ke layanan publik lainnya seperti rumah sakit, supermarket, jasa transportasi, tempat ibadah serta stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU),” kata Dessy.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM





Source link

Geliat Bank Mandiri Layani Pelanggan


JawaPos.com – Setiap tanggal 4 September 2020 kita memperingati Hari Pelanggan. Banyak program yang dilakukan sebagai bentuk apresiasi kepada pelanggan, termasuk Bank Mandiri.

Di Hari Pelanggan, Bank Mandiri memiliki sejumlah program agar lebih mendekatkan layanan dan menjawab kebutuhan nasabah. Salah satunya, seluruh Kantor Cabang Bank Mandiri serentak mengemas program untuk menyapa nasabah di wilayah masing-masing, baik membagikan suvenir berisi hand sanitizer dan face shield, buket bunga yang berisi masker dan coklat, pemberian diskon Rp150.000,- bagi nasabah kartu kredit Bank Mandiri yang bertransaksi di Tokopedia pada 4-10 September, hingga Harpelnas Challenge yang dapat diikuti seluruh nasabah perseroan melalui Instagram pada 1-11 September.

“Hari Pelanggan Nasional merupakan momentum yang digunakan oleh Bank Mandiri untuk membangun kedekatan dengan nasabah. Keberhasilan Bank Mandiri sampai saat ini tentu saja karena dukungan nasabah. Oleh karena itu Bank Mandiri senantiasa berusaha memahami kebutuhan nasabah dan terus menerus melakukan inovasi untuk meningkatkan layanan kepada nasabah,” ujar Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi.

Bank Mandiri, lanjut Hery, memastikan bahwa kebutuhan dan kepuasan pelanggan akan tetap menjadi pilar utama perseroan dan menjadi salah satu pilar budaya kerja Bank Mandiri. Bahkan, di tengah era pandemi saat ini Bank Mandiri tetap berusaha menghadirkan layanan yang terbaik bagi nasabah, baik secara langsung di kantor Cabang maupun secara online melalui beberapa channel yang dimiliki oleh Bank Mandiri. Pesan yang ingin disampaikan Bank Mandiri spesial di Hari Pelanggan Nasional ini yaitu bagaimana memberikan pelayanan terbaik dengan selalu menerapkan protokol kesehatan yang ada,” tutur Hery.

Seiring dengan berkembang behaviour baru di masyarakat dimana transaksi berkembang ke arah contactless dan cashless, Bank Mandiri juga melakukan transformasi digital untuk semakin memudahkan masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan.

Mandiri peka terhadap perubahan ini, dengan memaksimalkan layanan online dalam menerapkan pola bisnis baru dan interaksi dengan customer, melalui pemanfaatan perkembangan teknologi informasi.

Salah satunya adalah melalui digitalisasi proses pembukaan rekening tabungan dan permohonan kredit. Selain mempercepat proses administrasi, hal ini juga memudahkan nasabah karena tidak harus mendatangi kantor cabang.

Melalui layanan pembukaan rekening tabungan online, Bank Mandiri mampu menerima rata-rata 2.000 rekening perharinya dengan kumulasi selama tahun 2020 mencapai 125 ribu rekening. Sedangkan melalui aplikasi Mandiri Pintar, pelaku usaha mikro kini dapat memperoleh pinjaman produktif dari Bank Mandiri hanya dalam waktu kurang dari 15 menit.

Strategi digital Bank Mandiri juga direalisasikan melalui penambahan fitur yang bisa dinikmati nasabah ritel pada aplikasi Mandiri Online. Saat ini Mandiri Online memiliki fitur transaksi yang lengkap seperti pemindahbukuan, transfer antar bank, pendaftaran pembayaran secara auto-debit, top-up e-money di smartphone Android maupun iOS, LinkAja dan uang elektronik lain, serta sudah terkoneksi dengan lebih dari 1,800 rekanan untuk melayani berbagai transaksi pembayaran ke merchant e-commerce, transportasi online, termasuk pembayaran tagihan rutin seperti listrik, air, pajak dan BPJS Kesehatan.

Sampai dengan Juni 2020, aplikasi Mandiri Online memiliki user aktif sebanyak 3,8 juta nasabah, dengan total frekuensi transaksi mencapai 200 juta transaksi dan nilai transaksi finansial sebesar Rp459 triliun, meningkat dari periode Juni 2019 yang tercatat sebesar 128 juta transaksi dengan nilai transaksi finansial Rp320 triliun.

Kedepannya, lanjut Hery, akses terhadap layanan Bank Mandiri akan semakin terbuka karena Bank Mandiri akan merilis berbagai layanan finansial untuk diakses melalui mandiri API Portal.

“Transformasi yang kami lakukan, merupakan salah satu upaya kami dalam meningkatkan layanan bagi nasabah Bank Mandiri,” kata Hery.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM





Source link

Mandiri Sosialisasikan Digital Entrepreneurship di Kampus


JawaPos.com – Bank Mandiri berharap dapat mendukung dunia pendidikan, terutama Perguruan Tinggi, dalam menghasilkan output unggulan untuk kebangkitan Indonesia. Untuk itu, perseroan mensosialisasikan berbagai peluang dan tips berwirausaha digital atau digital entrepreneurship kepada berbagai Perguruan Tinggi di seluruh Indonesia salah satunya Universitas Katolik Widya Mandira, Kupang, NTT.

Bekerjasama dengan perusahaan anak Mandiri Capital Indonesia, sosialisasi bertajuk Mandiri Entrepreneurship Day itu diharapkan dapat membuka wawasan mahasiswa Universitas Katolik Widya Mandira terhadap kemajuan teknologi digital dan peluang bisnis di era revolusi 4.0.

Vice President Area Kupang Regional XI Bank Mandiri Hermawan Handoyo Widodo mengatakan, pihaknya ingin membangkitkan semangat mahasiswa untuk menciptakan lapangan pekerjaan dengan memanfaatkan perkembangan teknologi terkini.

“Program tersebut merupakan wujud komitmen kami untuk memberikan edukasi dan inspirasi kepada generasi muda agar mereka dapat memupuk jiwa wirausaha, mengasah kompetensi dan berani dalam mengembangkan bisnis di era digital. Dengan demikian, mahasiswa dapat mencapai kemandirian finansial dan dalam jangka panjang berkontribusi pada penciptaan ekosistem kewirausahaan yang berkualitas,” katanya.

Dia menambahkan, keterlibatan MCI dalam event ini dikarenakan perusahaan yang menjadi innovation arm Bank Mandiri itu telah berinvestasi di 13 perusahaan fintech, antara lain Amartha, Halofina, Investree, PrivyID, Gojek, Mekari, Crowde, dll. Melalui investasi ini, MCI telah membantu membawa inovasi ke dalam Mandiri Group sehingga terjadi peningkatan strategic partnership antara startup dengan Mandiri Group.

Sejalan dengan event ini, Bank Mandiri juga tengah menggelar proses pendaftaran Kompetisi Kewirausahaan Wirausaha Muda Mandiri yang dimulai pada awal bulan ini untuk mendapatkan generasi muda visioner yang akan memperoleh program pendampingan dan uang pembinaan. Dimulai sejak 2007, ajang kompetisi kewirausahaan ini telah membina ribuan wirausaha muda, termasuk mahasiswa dan alumni.

Dalam kesempatan tersebut, Bank Mandiri juga menyepakati pemberian dukungan solusi berbasis digital untuk mendukung kemudahan layanan transaksi dan efisiensi pengelolaan keuangan kepada Universitas Katolik Widya Mandira. Inisiatif Ini sejalan dengan roadmap Bank Mandiri untuk mengakselerasi digitalisasi layanan perbankan secara bertahap.

Hermawan Handoyo Widodo mengatakan, produk Mandiri Education Solutions (MES) ini akan memudahkan proses transaksi serta memudahkan proses rekonsiliasi melalui berbagai solusi antara lain Mandiri Education Portal (MEP) Recon dan Mandiri Budget Allocation System (MBAS), serta mendukung cashless society dan akses non transactional (access gate, absensi, parkir, dsb) dengan menggunakan ID Card cobranding mandiri emoney dan QR code LinkAja untuk metode pembayaran melalui QRIS.

“Sinergi ini merupakan bentuk semangat dan dukungan yang berkelanjutan dari Bank Mandiri serta Perguruan Tinggi untuk bersama-sama memajukan Negeri,” katanya.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM





Source link

Bank Mandiri Kenalkan Cara Baru Bayar Pakai Direct Debit


JawaPos.com – Bank Mandiri terus berinovasi untuk meningkatkan kemudahan dan kenyamanan nasabah saat transaksi online di aplikasi mobile. Kali ini, Bank Mandiri mengenalkan mandiri direct debit yang merupakan produk terbaru alat pembayaran non tunai berbasis kartu debit berlogo GPN dan Visa.

Dengan mandiri direct debit, nasabah yang sering bertransaksi di aplikasi Lazada, Tokopedia dan LinkAja bisa melakukan pembayaran berbagai transaksi langsung dari aplikasi tersebut. Integrasi dengan aplikasi lain pun saat ini sedang dilakukan sehingga fitur ini nantinya akan tersedia di berbagai aplikasi e-commerce, uang elektronik, dan aplikasi digital lainnya.

“Kita bicara tentang kepraktisan atau kemudahan buat nasabah. Dengan Direct Debit, nasabah bisa menyelesaikan pembayaran dengan lebih praktis kerena tidak perlu keluar dari aplikasi untuk top up wallet ataupun transfer ke ATM. Nasabah juga bisa mengatur limit belanja kartu di masing-masing aplikasi, jadi bisa lebih fleksibel dalam mengontrol pengeluaran,” kata SVP Digital Banking Bank Mandiri Sunarto Xie.

Dalam 1 bulan sejak peluncuran, nilai transaksi mandiri direct debit sudah menembus Rp 5 Milyar dengan capaian jumlah transaksi lebih dari 30 ribu transaksi. Nilai ini diproyeksikan akan semakin meningkat seiring dengan semakin tingginya adopsi transaksi secara digital di Indonesia.

“Untuk dapat menikmati fitur ini, nasabah bisa memilih pembayaran dengan kartu debit saat checkout. Lalu, daftarkan kartu debit mandiri debit GPN ataupun Visa yang dimiliki dengan input nomor dan masa berlaku kartu. Kartu yang sudah terdaftar di aplikasi bisa digunakan kembali tanpa perlu input ulang nomor kartu setiap kali transaksi,” jelas Sunarto.

Kemudian, nasabah perlu memasukkan kode OTP yang dikirimkan ke nomor telepon genggam yang sudah terdaftar. Terakhir, nasabah bisa mengatur limit transaksi harian sesuai kebutuhan di masing-masing aplikasi yang telah bekerja sama dengan Bank Mandiri.

“Transaksi ini aman karena nomor kartu yang tersimpan disamarkan. Selain itu, setiap transaksi memerlukan kode OTP atau One Time Password yang hanya dikirimkan ke nomor telepon genggam yang sudah terdaftar. Nomor OTP ini rahasia dan khusus untuk nasabah, bahkan pegawai bank pun tidak bisa mengetahui OTP ini,” katanya.

Dia mengungkapkan bahwa metode bayar terbaru ini hadir untuk melengkapi solusi digital Bank Mandiri yang sebelumnya telah diintegrasikan dengan beberapa aplikasi mobile seperti top-up dan cek saldo mandiri e-money, serta digital lending. Rangkaian solusi digital tersebut juga akan terus disosialisasikan kepada masyarakat agar dapat dimanfaatkan secara optimal.

“Kehadiran inovasi ini sejalan dengan salah satu dari 4 strategi pengembangan digital Bank Mandiri, yaitu leverage digital ecosystem. Melalui strategi ini, Bank Mandiri akan hadir di aplikasi digital yang rutin nasabah pakai sehingga bisa lebih dekat ke nasabah,” kata Sunarto.

Sunarto mengungkapkan bahwa 4 strategi pengembangan digital Bank Mandiri, atau four-pronged strategy, adalah pendekatan yang dipilih perseroan dalam membangun perbankan digital ke depan. Ke-empat strategi tersebut yaitu digitize internal platform, develop digital-native products, modernize distribution channels, dan leverage digital ecosystem.

“Penerapan four-pronged strategy ini diharapkan dapat mendukung pencapaian visi Bank Mandiri untuk menjadi mitra finansial utama terpilih bagi seluruh masyarakat Indonesia,” pungkasnya.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM





Source link