Dukungan Pemerintah Untuk UMKM Indonesia di Era Digital
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat dijadikan sebagai penopang perekonomian Indonesia. Namun dalam perkembangan era digitalisasi saat ini ternyata peluang dan potensi yang ada hanya sedikit diserap oleh pelaku UMKM. Menurut data, di akhir tahun 2018 jumlah usaha mikro sebanyak 58,91 juta unit, usaha kecil 59.260 unit dan 4.987 unit usaha besar. Namun diantara itu hanya 5% yang melakukan go digital, sisanya mengembangkan usahanya secara konvensional. Beberapa faktor yang menyebabkan UMKM Indonesia mengalami perlambatan pertumbuhan usaha. Yakni diantaranya adalah permodalan, sumber daya manusia dan menembus pasar.
Itulah pentingnya UMKM harus mengikuti perkembangan teknologi dengan tujuan agar mereka dapat merambat ke pasar yang lebih luas. Namun, di tengah kemudahan promosi yang bisa dilakukan di media berbasis online seperti media sosial (medsos) kurang bisa dimanfaatkan oleh pelaku UMKM. Karena sedikitnya dorongan dari pemerintah akan pemahaman tentang digitalisasi dan potensi media sosial sebagai sarana promosi. Masih sangat banyak sekali pelaku usaha yang belum membuat medsos, bahkan tidak sedikit pula yang sudah punya hanya saja tidak bisa mengoperasikan karena dibuatkan orang. Lantas bagaimana mereka bisa mempromosikan produknya kalau tidak punya akun atau tidak mengoperasikan medsos.
Meski saat ini ada pendampingan dari pemerintah atau dari swasta maupun BUMN hanya saja lebih banyak asas kepentingannya. Contohnya saja pemerintah bikin program pendampingan hanya sebatas program, swasta atau BUMN membuat seminar karena punya kepentingan untuk target bisnisnya. UMKM kita itu sudah lama berjalan secara liar, meski ada pendampingan tidak maksimal. Untuk itu, harapan kita pemerintah step by step mulai memberikan perhatian lebih terhadap UMKM nasional guna mendongkrak ekonomi nasional dan terlebih mampu meningkatkan taraf kehidupan masyarakat luas. UMKM butuh perhatian lebih, bukan dibiarkan liar jalan sendiri-sendiri.
Sumber : https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-4425387/kurang-pendampingan-umkm-indonesia-yang-go-digital-masih-minim