JawaPos.com – Pemerintah dalam menggerakkan perekonomian akibat pandemi Covid-19 terus memberikan relaksasi. Salah satunya untuk sektor penerbangan yang perlahan mulai membaik.
Untuk maskapai Garuda Indonesia sendiri, Direktur Layanan, Pengembangan Usaha, dan IT, Ade R Susardi pun mengaku bahwa akhir-akhir ini, situasi okupansi penerbangan maskapai plat merah tersebut mulai mengalami peningkatan.
“Sekarang 7 ribu sampai 8 ribu penumpang per hari,” ujarnya dalam acara webinar Workshop Adaptasi Bisnis pada Normal Baru, Kamis (3/9).
Pada libur panjang kemarin yang terjadi pada tanggal 20 sampai 23 Agustus 2020, Garuda Indonesia mencapai 170 penerbangan. Dengan membawa 9 ribu penumpang tiap harinya.
“Jumlah penumpang Garuda naik signifikan, minggu lalu, yang libur panjang kita sampai 170 flight, jumlahnya penumpang per hari itu 9 ribu,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengungkapkan bahwa aktivitas penerbangan Garuda begitu rendah. Pada Mei lalu, yang harusnya merupakan peak season karena bertepatan dengan Hari Raya Idul Fitri, menjadi yang terendah sepanjang karir Garuda.
“Di 2019 (Hari Raya Idul Fitri) jumlah flight per hari sekitar 400 dan bulan Mei 2020 itu 1 hari 30, itu pada saat pemerintah melarang mudik padahal itu peak Garuda, kurang dari 10 persen dari normal penerbangan kita, di mana setengahnya itu adalah kargo flight, dampaknya besar sekali,” imbuhnya.
Pihaknya pun berharap peningkatan ini menjadi titik balik peningkatan okupansi penerbangan. “Kita harapkan ini menjadi lebih baik dan hal itu yang bisa menyelamatkan Garuda ke depannya,” pungkasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Editor : Mohamad Nur Asikin
Reporter : Saifan Zaking