fbpx

Penerapan Kembali PSBB Buat Investor Panik, Aksi Jual Akan Warnai IHSG


JawaPos.com – Pasar saham hari ini kembali anjlok seiring dengan penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi tadi anjlok mencapai 5 persen pada pukul 10.36 WIB.

Hal ini membuat PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan pemberhentian sementara (trading halt) selama 30 menit. Pada saat pembukaan perdagangan, IHSG anjlok menjadi 4,08 persen, tapi kemudian minus lagi 5,05 persen di level 4.888.

Aksi jual asing cukup tinggi yaitu sebesar Rp 490 miliar di pasar reguler yang membuat indeks tak berdaya. Investor lokal pun belum bisa menahan kejatuhan indeks. Nilai transaksi tercatat Rp 5,95 triliun.

Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, penurunan IHSG terjadi karena kecemasan para investor terkait dengan kebijakan pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Hal itu memicu investor melakukan aksi jual.

“Iya betul karena PSBB. Kelihatan panik (jadinya melakukan aksi, Red) jual,” ujarnya kepada JawaPos.com, Kamis (10/9).

Namun, Hans mengatakan, pengaruh psikologis investor terhadap pergerakan IHSG perlu dilihat hingga akhir pekan dan awal pekan depan. “(Lihat, Red) Jumat besok dan Senin,” imbuhnya.

Menurutnya, banyak pihak yang memperkirakan kuatal III tahun ini pertumbuhan ekonomi nasional akan kembali di zona negatif. Apalagi, ditambah penerapan kebijakan PSBB secara total yang menghambat mobilitas dan aktivitas ekonomi nasional.

Editor : Banu Adikara

Reporter : Romys Binekasri





Source link

IHSG Diprediksi Masih Betah di Zona Merah Jelang Akhir Pekan Ini



Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jelang akhir pekan ini diprediksi masih akan bergerak melemah setelah penutupan kamis kemarin melemah 0,59 persen di level 5.280.

Analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama mengatakan, berdasarkan indikator, MACD berpotensi membentuk pola dead cross di area positif. Sementara itu, Stochastic dan RSI bergerak ke bawah di area netral.

Di sisi lain, terlihat pola downward bar yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke support terdekat.

“Berdasarkan rasio fibonacci, support dan resistance berada pada 5.172 maupun 5.380,” ujar Nafan dalam riset hariannya, Jumat (4/9/2020).

Sementara itu, Director PT Indosurya Bersinar Sekuritas, William Surya Wijaya mengamati, pola gerak IHSG hingga saat ini terlihat masih betah berada dalam rentang konsolidasi. Sedangkan gelombang tekanan terlihat belum berakhir.

Selain itu, lanjutnya, masih terjadi capital outflow hingga saat ini serta fluktuasi nilai tukar Rupiah dan harga komoditas masih akan turut membayangi pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

“Momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan oleh para investor untuk melakukan akumulasi pembelian mengingat kondisi perekonomian Indonesia yang masih berada dalam kondisi stabil,” kata William.

Adapun sejumlah rekomendasi saham yang dapat menjadi pertimbangan investor, diantaranya, AKRA, BBRI, CPIN, DOID, INTP, JSMR, LPKR, TPIA, BBCA, AALI, BBNI, UNVR, ICBP, TBIG, ROTI.





Source link