Rupiah Menguat Setelah Adanya Pertemuan Antara Trump dan Xi Jinping
Rupiah tercatat menguat sebesar 0,31% pada tanggal 1 Juli kali ini menjadikan kurs rupiah berada di level Rp14.082 per dolar AS, yang mana pada hari jumat lalu masih menduduki posisi Rp14.126 per dolar AS.
Ternyata tak hanya rupiah, beberapa mata uang di Asia juga mengalami penguatan terhadap dolar AS. Seperti :
- Won Korea menguat 0,21%
- Yuan China menguat 0,15%
- Peso Filipina menguat 0,13%
- Ringgit Malaysia menguat 0,1%
- Baht Thailand menguat 0,07%
- Dolar Hongkong menguat 0,03%
- Dolar Singapura 0,02%
Sedangkan untuk Yen Jepang justru mengalami pelemahan terhadap dolar AS yakni menurun sebesar 0,04%. Selain itu, sebagian besar mata uang negara maju juga mengalami penurunan terhadap dolar AS, yakni seperti Poundsterling Inggris sebesar 0,06%, Euro sebesar 0,16%, Dolar Australia sebesar 0,14% dan Swiss Franc sebsar 0,41%.
Ariston Tjendra selaku Kepala Riset Monex Investindo menjelaskan bahwa aset beresiko, termasuk rupiah yang pada hari ini mendapatkan penilaian positif dari hasil pertemuan antara Donald Trump dan Xi Jinping pada akhir pekan lalu di pertemuan negara-negara G-20.
Selain itu rupiah juga mendapatkan nilai positif berkat dipilihnya Joko Widodo dan Ma’ruf Amin sebagai Presiden dan Wakil Presiden Periode 2019-2024 oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Dari beberapa faktor diatas, Ariston memprediksi jika rupiah di awal pekan ini akan bergeser lagi antara Rp14.000 hingga Rp14.200 per Dolar AS.
Sumber : https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190701083106-78-407859/