fbpx

Pemulihan Berjalan Lambat, Ekonomi 2021 Diramal Merangkak 3 Persen


JawaPos.com – Pandemi Covid-19 akhirnya membawa perekonomian Indonesia ke jurang resesi. Ekonomi triwulan II mengalami kontraksi 5,32 persen dan triwulan III drop negatif 3,49 persen.

Ekonomi nasional secara berturut-turut berada di zona negatif. Namun, membaiknya ekonomi pada triwulan III dibanding triwulan II 2020 memberikan sinyal bahwa pemulihan ekonomi sedang berjalan.

Institute for Development of Economics and Finance (Indef) pun memproyeksikan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 2021 hanya 3 persen. Ramalan ini didasari beberapa hal, salah satunya yaitu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang pada tahun ini masih belum maksimal.

Indef juga melihat, program perlindungan sosial belum dapat menggerakkan permintaan domestik. Apalagi jumlah bantuan perlindungan sosial berkurang separuh pada tahun depan. Belanja kelas menengah diperkirakan masih belum meningkat ketika pandemi Covid-19 belum mereda.

Lalu, laju kredit perbankan sebagai sumber utama likuiditas perekonomian masih akan tertekan. Sehingga pemulihan ekonomi secara keseluruhan juga akan berjalan pelan. Upaya melakukan ekspansi moneter melalui penurunan bunga acuan juga mengalami keterbatasan seiring menjaga stabilitas kurs.

Di samping itu, ketersediaan vaksin masih terbatas. Kalaupun vaksin sudah tersedia hingga 70 persen dari populasi, tentunya proses distribusi dan vaksinasi akan memerlukan waktu. Selama proses tersebut, pembatasan aktivitas dan protokol kesehatan masih akan berlanjut.

Sementara, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat sebesar 14.800. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain tingkat Credit Default Swap (CDS) masih bergerak tinggi dan cenderung fluktuatif dibandingkan pasar negara ASEAN lainnya. Ketika tingkat CDS tinggi, besarnya dana yang dikeluarkan investor untuk melindungi portofolio pun masih tinggi. Investor akan berhati-hati untuk masuk ke pasar Indonesia.

Optimisme ekonomi Amerika Serikat pasca pemilu justru bisa menjadi berita buruk untuk pasar uang Indonesia yang dinamikanya sangat dipengaruhi oleh faktor eksternal atau asing. Dolar AS akan menguat seiring membaiknya perekonomian AS, sementara Rupiah lebih berpeluang tertekan.

Pasar uang di Indonesia yang masih dangkal membuat investor lebih tertarik untuk perdagangan jangka pendek dan bukan untuk investasi jangka panjang. Akibatnya Rupiah cenderung fluktuatif dibanding beberapa mata uang negara lain.

Sedangkan, tingkat inflasi sebesar 2,5 persen. Hal ini dikarenakan pada tahun 2021 daya beli masyarakat yang masih tertahan dan aktivitas ekonomi yang belum pulih seperti sedia kala membuat tingkat inflasi masih terpatok rendah.

Sisi suplai kebutuhan bahan kebutuhan pokok perlu tetap tersedia dengan baik serta distribusi yang lancar. Hanya sedikit daerah yang diperkirakan mengalami kesulitan mendapatkan bahan pokok secara tepat waktu.

Editor : Estu Suryowati

Reporter : Romys Binekasri





Source link

Isu Vaksin Buat IHSG Makin Kencang Dijalur Hijau


JawaPos.com – Pasar saham Indonesia dibuka menguat pada awal pekan ini. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini menguat ke level 5.583. Bahkan sempat berada di level tertinggi 5.607 dan terendah 5.583.

Pada pembukaan perdagangan hari ini, sebanyak 213 emiten menguat, 76 emiten melemah dan 188 emiten stagnan. Mayoritas investor asing memborong saham dengan nilai pembelian netto sebesar Rp62,10 miliar dengan volume 237.165 saham.

Seluruh sektor bergerak menguat. Sektor konsumer melaju 0,70 persen menjadi 1.869, perkebunan bertambah 0,20 persen menjadi 1.240, dan manufaktur meningkat 0,82 persen menjadi 1.289, infrastruktur melonjak 1,80 persen menjadi 952, dan properti naik 0,59 persen menjadi 354.

Sektor sektor pertambangan melompat 1,08 persen menjadi 1.579, aneka industri meningkat 1,03 persen atau 1.018, keuangan naik tipis 0,18 persen menjadi 1.275, industri dasar melaju 0,91 persen menjadi 843 dan perdagangan naik 0,46 persen menjadi 661.

Direktur Anugerah Mega Investasma Hans Kwee mengatakan, isu vaksin masih memberikan pengaruh kepada pergerakan pasar keuangan. Sebab, minggu lalu pasar sangat positif akibat kemajuan ke efektivitasan vaksin Covid-19.

Data final vaksin Covid-19 yang dikembangkan Pfizer dan BioNTech menunjukkan efektif 95 persen mencegah virus tersebut. Vaksin yang diberi nama BNT162b2 terbukti efektif melawan virus Covid-19 setelah 29 hari pemberian dosis pertama dan dinyatakan konsisten di semua umur, ras, dan etnik. Untuk usia lanjut vaksin ini juga efektivitas sampai lebih dari 94 persen.

Moderna juga merilis data awal bahwa vaksinnya menunjukan efektivitas 94,5 persen, serta Rusia yang mengklaim vaksin eksperimental dari hasil uji coba tahap akhir dengan jumlah pegetesan besar efektif lebih dari 90 persen.

“Vaksin menimbulkan harapan ekonomi dunia akan segera pulih di semester dua 2021,” ujarnya dalam pesan singkatnya, Senin (23/11).

Menururnya, Vaksin Covid-19 dari Moderna memberikan harapan yang lebih besar karena dapat tetap stabil pada suhu 36 hingga 46 derajat Fahrenheit. Suhu ini merupakan suhu standar lemari es rumah atau medis dan dapat disimpan hingga 30 hari. Bila suhu negative 4 derajat Fahrenheit maka vaksin ini dapat disimpan hingga enam bulan. Sebelumnya Vaksin Pfizer membutuhkan suhu penyimpanan minus 94 derajat Fahrenheit, sehingga akan mempersulit pendistribusian vaksin.

“Harapkan vaksin yang efektif dan mudah distribusikan membawa harapan pandemi Covid-19 akan berlalu,” tuturnya.

Selain itu, hasil uji coba vaksin beberapa perusahaan di atas akan diserahkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM (FDA) Amerika Serikat untuk disetujui. Pfizer telah mengumpulkan data keamanan selama dua bulan dari 19.000 subjek studi yang diminta oleh FDA tetapi sampai saat ini masih meninjau hasil pengujian.

Moderna masih menunggu lebih banyak data yang menunjukan vaksin aman dan tinjauan peraturan di Amerika Serikat sebelum disahkan untuk penggunaan darurat pada bulan Desember.

Akhir tahun ini Pfizer memperkirakan ada 50 juta dosis vaksin sedangkan Moderna ada 60 juta dosis vaksin tersedia. Vaksin baru tersedia untuk keperluaan darurat dan masih menunggu pengesahan untuk pemakaian umum dan masal.

Di Indonesia sendiri, konsumsi masyarakat atau rumah tangga menyumbang lebih dari setengah produk domestik bruto Indonesia mengalami penyusutan 3,49 persen pada kuartal ketiga. Hal ini yang mendorong ekonomi ke dalam resesi untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua dekade.

Disisi lain, Bank Indonesia pada RDG November menurunkan BI7 DRRR menjadi 3,75 persen dari sebelumnya 4 persen untuk mendorong pertumbuhan kredit agar dapat menggerakan perekonomian. Di triwulan IV 2020 pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan berada di level -1 persen hingga 0,4 persen. Sedangkan pertumbuhan ekonomi tahun 2020 diperkirakan akan berada di level -1,7 persen hingga 0,6 persen.

“Baru diperkirakan pertumbuhan ekonomi akan membaik di tahun 2021 menjadi 4,5 persen sampai 5,5 persen. Tetapi hal ini sangat terpengaruh oleh vaksin covid 19,” tutupnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Editor : Nurul Adriyana Salbiah

Reporter : Romys Binekasri





Source link

Kebijakan OJK Bantu Pelaku Ekonomi Bertahan Saat Pandemi


JawaPos.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) hari ini, Minggu, 22 November merayakan hari jadinya ke-9. Sebagai lembaga yang memiliki tugas penting yakni mengawasi sektor keuangan, OJK diharapkan tetap menjadi lembaga yang independen, tepercaya, dan melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.

Salah satu kebijakannya saat pandemi ini yaitu memperpanjang program relaksasi restrukturisasi kredit selama setahun. Langkah tersebut dilakukan dengan mencermati dinamika untuk menjaga kestabilan di sektor jasa keuangan guna mendukung pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.

Kebijakan tersebut juga dilakukan dengan memperhatikan asesmen terakhir OJK terkait debitur restrukturisasi sejak diputuskannya perpanjangan program relaksasi saat Rapat Dewan Komisioner OJK pada 23 September 2020.

Pengamat CORE Piter Abdullah memandang, restrukturisasi sangat membantu para pelaku usaha pada masa pandemi Covid-19 yang masih belum tahu kapan akan berakhir. “Tanpa kebijakan restrukturisasi para pelaku ekonomi sangat sulit untuk bertahan di tengah pandemi,” ujar Piter kepada JawaPos.com, Minggu (22/11).

Piter juga menilai, kebijakan OJK memperpanjang program restrukturisasi kredit sangat tepat. Pelonggaran ini dibutuhkan oleh pelaku usaha khususnya pelaku usaha kecil di saat pandemi.

Sebab, kata dia, meskipun vaksin diperkirakan sudah ada awal tahun depan, tetapi proses vaksinasi massal diyakini tidak akan bisa selesai dalam waktu singkat. “Pandemi baru akan benar-benar berakhir paling cepat triwulan III. Selama itu pelaku usaha masih membutuhkan berbagai bantuan termasuk kelonggaran restrukturisasi kredit,” tuturnya.

Sebagai informasi, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan, perpanjangan program restrukturisasi merupakan langkah antisipasi untuk menyangga terjadinya penurunan kualitas debitur restrukturisasi. Meski begitu, kebijakan ini diberikan secara selektif berdasarkan asesmen bank untuk menghindari moral hazard agar debitur tetap mau dan mampu melakukan kegiatan ekonomi dengan beradaptasi pada masa pandemi.

Untuk diketahui, realisasi restrukturisasi kredit sektor perbankan per 28 September 2020 sebesar Rp 904,3 triliun untuk 7,5 juta debitur. Sementara Non-Performing Loan (NPL) pada September 2020 sebesar 3,15 persen, menurun dari bulan sebelumnya yang sebesar 3,22 persen. Guna menjaga prinsip kehati-hatian, bank juga telah membentuk Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) yang dalam enam bulan terakhir menunjukkan kenaikan.

Editor : Dimas Ryandi

Reporter : ARM, Romys Binekasri





Source link

Ketua OJK Minta Jajarannya Bekerja Keras dan Jaga Integritas


JawaPos.com – Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso meminta semua pegawai OJK untuk terus bekerja keras dan menjaga integritas, guna menjadikan OJK sebagai lembaga yang kredibel dan bermanfaat bagi pelaku industri jasa keuangan dan masyarakat di usianya yang mencapai 9 tahun.

“OJK harus mendayagunakan soliditas internal untuk meningkatkan bakti dan kontribusi OJK bagi kemajuan sektor jasa keuangan Indonesia dan pemulihan ekonomi nasional,” kata Wimboh saat perayaan HUT ke-9 OJK yang digelar secara virtual di Jakarta, dan diikuti seluruh pegawai OJK di seluruh Indonesia, Minggu (22/11).

Presiden RI Joko Widodo dalam videonya menyampaikan ucapan selamat ulang tahun ke-9 kepada OJK dan meminta OJK untuk mengambil tanggung jawab yang lebih besar, berbagi beban untuk membantu para pelaku usaha kecil, menengah maupun besar agar kembali produktif menggerakkan roda perekonomian.

“Selamat ulang tahun ke-9 bagi OJK. Selamat bekerja keras dan memberikan dedikasi terbaiknya bagi kemajuan negeri,” kata Presiden.

Baca juga: OJK Sebut 7,53 Juta Debitur Telah Direstrukturisasi Kreditnya

Sementara itu Wapres RI Ma’ruf Amin mengatakan OJK memilik peran yang sangat strategis dalam melakukan pengawasan dan pengawasan yang terintegrasi untuk tumbuh dan berkembangnya sektor keuangan termasuk yang berskala ultra mikro, mikro dan kecil.

“Kiranya OJK dapat terus berkontribusi dalam menjaga stabilitas sektor keuangan di Indonesia. Tingkatkan kapasitas dan kolaborasi dengan seluruh pemangku kepentingan di Pusat dan Daerah sehingga hadirnya OJK dapat menjadi solusi bagi permasalahan dan tantangan industri keuangan di masa kini dan masa yang akan dating terutama dalam masa pemulihan ekonomi sebagai dampak dari Covid 19,” kata Wapres.

Perayaan HUT ke-9 OJK kali ini diramaikan dengan konser amal yang menghadirkan beberapa artis ternama untuk mengumpulkan bantuan dana untuk dibagikan kepada pelajar dan mahasiswa yang terdampak pandemi Covid 19.

Sebelumnya, untuk membantu masyarakat yang terdampak pandemi Covid 19, pegawai OJK sudah mengumpulkan dana sebesar Rp20,6 miliar yang berasal dari gaji pegawai yang disisihkan sejak Maret tahun ini.

OJK juga sudah menyalurkan bantuan sebesar Rp4,7 miliar berupa bantuan untuk perbaikan sarana dan infrastruktur bagi masyarakat dan lingkungan di sekitar Kantor OJK di seluruh Indonesia.

Saksikan video menarik berikut ini:





Source link

Penataan dan Roadmap Harus Transparan


JawaPos.com – Terkait proses penggabungan bank syariah BUMN yang sedang berlangsung saat ini, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) meminta pemerintah khususnya Kementerian BUMN transparan dalam mempresentasikan roadmap proses merger.

Anggota DPR-RI Komisi VI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (F-PKB) Marwan Ja’far berpendapat bahwa holdingisasi bank-bank syariah sekarang, butuh penataan ekosistem yang berbeda dengan ekosistem perbankan biasa. “Di sini harus ada roadmap yang jelas, dicari SDM yang benar-benar mumpuni, dan semua sesuai dengan KPI (Key Performance Index) masing-masing,” ujarnya, Kamis (19/11).

Potensi bisnis bank syariah, lanjut Marwan, sangat prospektif. Apalagi dalam situasi ekonomi yang lesu seperti sekarang, di mana banyak bank konvensional yang kinerjanya menurun.

Menurut Marwan, bank syariah merupakan salah satu pilihan bisnis yang potensial karena cakupan pasar yang relatif luas. “Bukan hanya untuk segmen konsumen muslim, potensi bisnis bank syariah juga prospektif menyasar konsumen universal,” tambahnya.

Di luar negeri, seperti di Eropa, bank-bank berkonsep syariah banyak dipercaya oleh konsumen non muslim. Oleh karena itu, menurutnya, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mempromosikan bank merger syariah BUMN ini kepada investor, baik dari luar negeri maupun dalam negeri.

Marwan berharap agar proyek holdingisasi bank syariah BUMN terealisasi dengan baik. Dalam mewujudkan hal tersebut, tergantung komitmen dan transparansi pemerintah. “Saya sih optimis bisa. Yang penting carikan polanya dan secara mandatory harus ditata dengan baik dari awal. Mungkin butuh konsultan khusus, agar nantinya bank ini benar-benar dipercaya masyarakat dan investor,” tegasnya.

Diketahui hasil penggabungan tiga bank syariah Himbara yakni BRI Syariah, Mandiri Syariah, dan BNI Syariah, membuat BUMN syariah naik kelas menjadi BUKU (Bank Umum Kegiatan Usaha) III dengan modal inti minimal Rp 20 triliun.

Pakar ekonomi syariah Syakir Sula berpendapat bahwa merger bank syariah Himbara dapat didorong untuk masuk kategori BUKU IV atau modal inti minimal Rp 30 triliun jika ingin hasilnya lebih optimal. “Dengan menambah modal inti Rp10 Triliun lagi. Jika belum masuk kategori buku IV, lebih sulit untuk meluaskan kegiatan usahanya ke skala global,” ujarnya.

Saksikan video menarik berikut ini:

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : Agfi





Source link

Investasi Dengan Mesir Bisa Ciptakan Lapangan Kerja Luas


JawaPos.com – Pengusaha yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno optimistis perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan Mesir dapat semakin ditingkatkan. Hal ini diyakini Sandi bisa menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan di masa pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan Sandi saat bertemu Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Mesir, Ahmed Maghawry Diab. Sandi menilai, peningkatan kerja sama dagang Indonesia dan Mesir semestinya bisa berjalan dengan baik karena dua negara ini sudah berteman sangat lama.

“Persahabatan dua negara ini sudah di mulai dari era Presiden Gamal Abdel Nasser dan Presiden Soekarno. Namun dari jumlah total perdagangan dan investasi di Mesir, Indonesia belum mampu menembus posisi sebagai mitra dagang utama dan sebaliknya seperti itu,” ujar Sandi dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Minggu (22/11).

Jika dilihat dengan ekonomi yang terus bertumbuh dengan pasar yang sangat besar, kata Sandi, Mesir juga mengundang Indonesia untuk meningkatkan perdagangannya.

“Kesepakatannya meningkatkan jumlah perdagangan tiga kali lipat. Jumlah ekspor dari Indonesia ke Mesir dalam konsep win win solution yang diharapkan akan meningkatkan investasi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” ujar Sandi.

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan ada tiga sektor utama yang sebaiknya menjadi fokus untuk dibangkitkan di masa pascapandemi.

“Pertama adalah sektor padat karya yang membuka lapangan kerja, seperti industri kelapa sawit dan turunannya. Kedua adalah UMKM, utamanya yang berkaitan dengan ekonomi kreatif, film, dan pariwisata. Ketiga adalah mengenai perkembangan industrial estate baik di Indonesia yang saat ini sedang berkembang di batang, Jawa Tengah dan industri estate,” lanjut Sandiaga Uno.

Dalam perbincangan dengan Kementerian Perdagangan dan Industri Mesir Sandiaga Uno menyebutkan pertemuan tidak hanya sebatas seremonial tapi langsung membicarakan hal-hal yang detail yang bisa secara cepat dan efesien mengakselerasi terciptanya kebangkitan dan pemulihan kegiatan pascapandemi.

“Harapannya adalah dengan peningkatan invetasi akan mempercepat pemulihan ekonomi dan membuka lapangan perkerjaan seluasnya dan sebesar-besarnya,” tandas Sandi.





Source link

Pertamina Catat Kontribusi Lebih Rp 1,5 Triliun di Masa Pandemi Korona


JawaPos.com – PT Pertamina (Persero) terus meningkatkan kontribusi dalam membantu pemerintah di masa pandemi Covid-19. Kontribusi pertamina mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun dalam penanganan dampak virus Korona baik di bidang kesehatan, sosial dan ekonomi.

Dukungan Pertamina yang cukup besar terlihat pada penanganan di sektor kesehatan. Melalui anak usaha PT Pertamina Bina Medika, Pertamina membangun rumah sakit modular di lapangan bola Simpruk dan menyediakan tujuh Rumah Sakit Pertamina menjadi RS Rujukan Covid-19 yang tersebar di berbagai wilayah operasi.

Untuk membantu Pemerintah dalam penanggulangan penyebaran virus, Pertamina Group juga memberikan bantuan kepada masyarakat mulai dari Alat Perlindungan Diri (APD), masker, sarung tangan, face shield, disinfectant chamber, ventilator, thermo gun, rapid test, wastafel portabel hingga paket makanan dan sembako.

Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari menjelaskan, 2020 merupakan tahun terberat bagi Pertamina dalam pengelolaan energi nasional. Namun, jelang 63 tahun, perseroan tetap menjaga ekosistem migas nasional serta terus berkontribusi dalam penanganan Covid-19.

“Tahun menjadi momentum Pertamina untuk bangkit. Seluruh upaya dan kontribusi Pertamina selama pandemi Covid-19 menjadi bukti nyata bahwa kami selalu hadir untuk memberi manfaat dan semangat bagi masyarakat dalam kondisi apapun,” ujar Heppy.

Ilustrasi mobil Pertamina dalam proses pendistribusian alat-alat kesehatan di masa pandemi Covid-19. (Dok. Pertamina)

Menurutnya, sejak Covid-19 menghantam dunia pada Maret 2020, Pertamina terus melakukan pemulihan agar dapat menghasilkan kinerja yang baik pada akhir 2020 mendatang. Perseroan juga tetap menjalankan peran strategis untuk membantu keberlangsungan ekosistem energi nasional.

“Dengan mulai naiknya harga minyak dunia pada pertengahan tahun dan penjualan bahan bakar yang berangsur meningkat, Pertamina berharap dapat mencapai kinerja positif dan akan tetap berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh Heppy.

Sektor hulu Pertamina, tambahnya, juga tetap beroperasi agar bisnis mitra upstream dan drilling company tetap berjalan dan tidak melakukan PHK.

Di sektor pengolahan, ungkap Heppy, enam kilang Pertamina juga tetap memproduksi BBM serta melanjutkan pembangunan RDMP Balikpapan dan GRR Tuban untuk memastikan mitra perusahaan O&M dan EPC Contractor, agar dapat memberikan peluang bagi 32,17 ribu pekerja langsung dan 519 ribu pekerja tidak langsung.

Sementara di sektor hilir, lanjutnya, Pertamina tetap mensiagakan lebih dari 7.000 SPBU serta 10 ribu unit mobil tanki berikut awaknya bekerja untuk menyalurkan BBM ke seluruh pelosok negeri. Selain itu, sebanyak 40 ribu mitra bisnis riteil LPG (Agen/Sub Agen) dan sekitar 180 ribu outlet pangkalan LPG PSO dan Non PSO juga menyediakan kebutuhan LPG bagi masyarakat.

Seluruh moda penyaluran BBM dan LPG Pertamina, termasuk 280 kapal, juga tetap berlayar untuk mengirimkan energi. Ini menunjukkan besarnya komitmen perseroan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menyediakan energi di seluruh wilayah nasional.

“Dengan beroperasinya seluruh ekosistem bisnis, Pertamina dapat mempertahankan seluruh pekerja dan mitra bisnis sehingga dapat menekan jumlah PHK yang marak terjadi dalam sektor industri” tandas Heppy.





Source link

Ekonom Optimistis Pertumbuhan Ekonomi RI 2021 Bisa 7,5 Persen


JawaPos.com – Pemerintah optimistis ekonomi nasional tumbuh pada 2021. Optimisme itu sejalan dengan kondisi ekonomi mulai bergerak positif menjelang akhir 2020.

Rasa percaya diri itu sejalan dengan pendapat Ekonom Universitas Indonesia (UI) Fithra Faisal Hastiadi. Dia optimistis outlook perekonomian Indonesia pada 2021 akan bergerak positif dan pertumbuan ekonomi mencapai 7 persen. Salah satu alasannya, saat ini Indonesia berada pada jalur yang tepat dalam menangani resesi dampak wabah covid-19.

Terlebih, saat ini beberapa negara sudah mengalami pemulihan perekonomian setelah beberapa bulan terdampak covid-19. Salah satunya Jepang yang pertumbuhan ekonominya saat ini sudah positif.

Turning point (di beberapa negara) itu terjadi karena jika dibandingkan resesi 2008 yang ekonominya sudah overheating, sekarang, ekonominya bukan overheating. Tetapi itu ditunjang oleh external shock,” kata Fithra, Jumat (20/11).

Pendapat itu juga dikemukakan dalam sebuah seminar daring, Rabu (18/11) lalu. Webinar itu bertajuk UU Cipta Kerja dan Dampak Resesi terhadap Perekonomian saat Ini dan Proyeksi Perekonomian 2021.

Fithra melanjutkan, tekanan eksternal (external shock) yang berupa Pandemi Covid-19 ini jika tidak ditangani dengan baik akan berujung pada krisis struktural dan bahkan bisa lebih buruk sejak 2008.

Untuk itu, kebijakan pemerintah yang tepat dalam merespons resesi akibat wabah ini menjadi faktor penting dalam kebangkitan dari resesi. Kata Fithra, Indonesia sudah berada di jalur yang benar dalam proses pemulihan ekonomi.

Akademisi Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Rudi Kurniawan mengatakan, pemerintah perlu mengeluarkan kebijakan untuk mendorong perekonomian agar kembali ke potensinya dengan kebijakan stimulus fiskal dan moneter. Yang tak kalah penting adalah, kebijakan untuk mengatasi persoalan pengangguran agar kembali dan siap ke pasar kerja dan tidak menjadi pengangguran permanen.

“Dengan UU Cipta Kerja, mereka yang di-PHK mendapatkan pelatihan-pelatihan supaya terasah dan tune in untuk kembali ke pasar kerja,” kata peneliti Center for Economics and Development (CEDS) Unpad itu.

Persoalan pengangguran yang harus diatasi pemerintah bukan saja pekerja yang terdampak wabah yang jumlahnya sekitar 3 jutaan jiwa, tapi juga, menurut Rudi, angkatan kerja baru yang setiap tahunnya bertambah hingga 2 jutaan.

Untuk itu, kemudahan perizinan berusaha dan dukungan terhadap Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) dan koperasi dalam UU Cipta Kerja, dinilai Rudi, tidak hanya akan menciptakan lapangan kerja untuk menyerap para pengangguran karena dampak pandemi. Tetapi juga menyerap angkatan kerja baru dan menstimulus masyarakat untuk berwirausaha.

Saksikan video menarik berikut ini:





Source link

BRI Corporate University Raih Akreditasi Global


JawaPos.com – Bank BRI (BBRI), lewat BRI Corporate University yang merupakan pusat pelatihan karyawan perseroan mendapat apresiasi lembaga akreditasi internasional. Pengakuan global diperoleh melalui akreditasi internasional Corporate Learning Improvement Process (CLIP) dari European Foundation for Management Development (EFMD) tahun 2020 ini yang disampaikan secara virtual pada Senin (17/11).

CLIP merupakan akreditasi yang mengasses kualitas sebuah corporate university berdasarkan 8 area yaitu : Strategic Positioning, Marketing, External suppliers, The Corporate Learning Team, Programmes, Services & Activities, Innovation & Development, Physical Resources & Administration dan Global Outreach.

“Kami bersyukur BRI Corporate University mendapat pengakuan secara global. Akreditasi ini semakin memperkuat lembaga pendidikan korporat milik BRI. Sebelumnya pada tahun 2018, BRI Corporate University juga meraih penghargaan sebagai Corporate University terbaik se-Indonesia pada tahun 2018 dari Majalah SWA,” ungkap Direktur Human Capital BRI Herdy Harman.

Adapun rangkaian proses akreditasi CLIP sendiri terdiri dari beberapa rangkaian, yakni Enquiry, Formal Application, Eligibility Visit, Eligibility Decision, Self Assessment, Peer Review Visit dan Accreditation. Dalam perjalananya, proses akreditasi CLIP yang memiliki standar ketat ditengah masa pandemi covid-19 merupakan tantangan tersendiri. BRI merupakan lembaga keuangan pertama di dunia yang menjalani seluruh proses akreditasi CLIP tersebut secara online.

Tim peer reviewer yang melakukan asssessment standar CLIP terhadap BRI Corporate University merupakan praktisi Corporate University terkemuka, diantaranya Direktur CLIP Martin Moehrle, Direktur Bank Indonesia Institute Arlyana Abubakar, Head Organizational Excellence Holcim Frank Waltmann, dan Chief Learning Officer Nordea Bank Steven Smith.

Herdy Harman mengungkapkan keberhasilan ini setidaknya membuktikan kesungguhan BRI mencapai visi dan aspirasinya untuk menjadi The Most Valuable Bank in South East Asia dan Home to the Best Talent. Selain itu, katanya, hal ini merupakan bentuk komitmen BRI terhadap pengembangan human capital bagi Internal BRI dengan menggunakan metode dan praktek manajemen human capital bertaraf internasional serta menjadi bukti atas kemampuan BRI untuk tetap menjalankan pengembangan human capital secara efektif di masa pandemi covid-19 dengan memanfaatkan teknologi digital.

“Dengan memiliki sebuah Corporate University yang telah terakreditasi CLIP, BRI dapat memastikan bahwa seluruh pekerjanya memperoleh proses pengembangan kompetensi dengan standar dan metode kelas dunia sehingga dapat menjadi bintang – bintang kehidupan Indonesia yang memiliki daya saing global dan mampu menjawab tantangan masa depan perusahaan dan tantangan bangsa kedepan.” tutupnya.

Editor : Mohamad Nur Asikin





Source link

Di Dukung Kookmin, Bukopin Terus Perbesar Nasabah Asal Korea


JawaPos.com – Tingginya kepercayaan terhadap KB Kookmin Bank di Korea Selatan berimbas positif terhadap Bank Bukopin. Sejak bank terbesar di negeri ginseng itu menjadi pemegang saham pengendali (PSP), pembukaan rekening dari perusahaan dan individu Korea di Bukopin melonjak tajam.

“Sejak KB Kookmin masuk, nasabah asal Korea yang bergabung di Bukopin terus meningkat. Dana simpanan dari nasabah asal Korea ini bertambah lebih dari Rp 1,6 triliun dalam dua bulan terakhir,” ungkap Direktur Utama Bank Bukopin Rivan Achmad Purwantono di Jakarta.

Lebih lanjut Rivan menyampaikan, banyaknya nasabah Korea Selatan yang bergabung dengan Bukopin menjadi salah satu bukti tingginya kepercayaan dan kredibilitas KB Kookmin Bank di pasar keuangan global, khususnya di Korea. Ini juga bagian dari strategi Bukopin dalam melakukan diferensiasi funding sebagai salah satu fokus transformasi bisnis perusahaan.

“Sebagai bank yang telah melayani negeri ini lebih dari setengah abad, dukungan Kookmin Bank ini sangat penting untuk semakin memperbesar peran Bukopin memperkuat ekonomi Indonesia. Adanya kesamaan pengalaman di bisnis UMKM, kami harapkan dapat mempercepat transformasi bisnis yang saat ini sudah berjalan,” jelas Rivan.

Ilustrasi nasabah ank Bukopin tengah melakukan transaksi keuangan melalui fasilitas ATM Bank Bukopin (Bukopin for JawaPos.com)

Di Korea Selatan, Kookmin menjadi bank komersial pertama yang berhasil menyalurkan kredit UKM hingga 100 triliun KRW dan mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar pada segmen kredit UKM tahun 2019. Adapun Bukopin yang terlahir dengan nama Bank Umum Koperasi Indonesia sebanyak 57 persen portofolio kreditnya disalurkan kepada UMKM.

Sebagai bagian dari komitmennya untuk mendukung tranformasi bisnis di Bukopin, KB Kookmin terus menambah aliran dananya ke bank ini. Total dana Kookmin yang masuk Bukopin mencapai US$780 juta atau setara Rp 11,08 triliun (kurs Rp14.200 per dolar AS). Sebagian merupakan setoran modal dan sisanya dana simpanan.

Baca Juga: Bank Bukopin Serahkan Hadiah Program Nabung Super Seru ke Nasabah

President Hyundai Motor Asia-Pacific Headquarter, Lee Kang Hyun mengatakan bahwa masuknya Kookmin ke Bukopin memberikan optimisme bagi pelaku usaha Korea Selatan di Indonesia. Ia percaya dengan kemampuan Kookmin Bukopin dapat bertransformasi menjadi bank modern.

“Semua (pelaku saja asal Korea) berpotensi menjadi nasabah Bukopin ke depan. Apalagi kekuatan Bukopin juga akan didukung sistem keuangan digital yang telah menjadi urat nadi perbankan di Korea Selatan,” kata Lee.

Saat ini terdapat sekitar 2.000 perusahaan besar, kecil, dan menengah asal Korea Selatan seperti Samsung, Hyundai Motor, LG dan lain-lain. Dari jumlah tersebut, sekitar 190 perusahaan merupakan nasabah Kookmin di Korea Selatan.

“Kami percaya dengan kemampuan Kookmin dan ini modal buat Bukopin. Akan banyak nasabah asal Korea yang bergabung dengan Bukopin, karena di Korea mereka juga nasabah Kookmin,” ujar Lee yang sudah puluhan tahun menetap di Indonesia dan berhasil membesarkan merek Samsung.

Editor : Mohamad Nur Asikin

Reporter : ARM





Source link