fbpx

Realokasi Tenaga Kerja, Efisiensi Ala TPS Food Saat Pandemi


Jakarta, CNBC Indonesia- Penjualan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) turut terdampak Pandemi covid-19 dan membuat kinerjanya turun 20% pada Q2-2020, tetapi pada akhir Juni, penjualan dapat kembali meningkat dan kembali ke posisi Q1-2020 seiring dengan dilonggarkannya aturan PSBB.

Menurut Direktur PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Ernest Alto, dalam upaya menjaga kinerja di pCasa pandemi, TPS Food melakukan berbagai efisiensi melalui merealokasikan tenaga kerja pabrik hingga menekan penggunaan energi. Seperti apa dampak pandemi bagi AISA?Selengkapnya saksikan dialog Aline Wiratmaja dengan Anneke Wijaya dengan Direktur PT Tiga Pilar Sejahtera Food, Ernest Alto dalam Power Lunch, CNBC Indonesia (Jum’at, 04/09/2020)




Source link

Disuspensi 2 Tahun, Besok Saham AISA Diperdagangkan Lagi


Jakarta, CNBC Indonesia - Para investor pasar modal Indonesia sedang ramai membicarakan soal surat keputusan Bursa Efek Indonesia (BEI) soal pencabutan suspensi atau perdagangan sementara saham PT Tiga Pilar Sejahtera Tbk (AISA). Benarkah?

Dalam surat tersebut disebutkan bahwa mulai 31 Agustus 2020, BEI memutuskan untuk mencabut suspensi sementara perdagangan efek di seluruh pasar sesi I perdagangan efek.

Lantas benarkah informasi ini? CNBC Indonesia mencoba mengkonfirmasi ini kepada Sekretaris Perusahaan Tig Pilar Michael Hadilaya dan ia membenarkan surat tersebut. “Benar,” ujarnya singkat kepada CNBC Indonesia melalui layanan perpesanan WhatsApp, Minggu (30/8/2020).


Informasi saja, BEI melakukan suspensi terhadap saham AISA sejak Juli 2018. Suspensi ini terkait dengan gagal bayar bunga obligasi dan sukuk ijarah PTS Food yang diterbitkan 2003.

Agar suspensi saham ini dibuka kembali, Tiga Pilar memenuhi dua permintaan BEI. Yakni, melakukan publik ekspose insidentil terkait kondisi keuangan dan operasional perusahaan serta menyampaikan laporan harga wajar saham perusahaan yang dilakukan oleh tim independen yang terdaftar di OJK.

Menurut penilaian kantor jasa penilaian publik Suwendho Rinaldy & rekan, nilai pasar wajar saham AISA pada 31 Desember 2019 adalah Rp 558,68 miliar atau setara dengan Rp 173,58 per lembar saham.

[Gambas:Video CNBC]

(roy/roy)




Source link