Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto berharap kondisi geopolitik Amerika Serikat (AS) dan China membaik di bawah presiden terpilih Joe Biden. Jika hubungan keduanya membaik, maka akan memberikan ketenangan dan kepastian bagi banyak negara termasuk Indonesia.
“Geopolitik AS dan China penting, jadi kami berharap negara kami butuh ketenangan dan kepastian. Ketenangan dan kepastian baru ada kalau geopolitik aman,” ungkap Airlangga dalam diskusi virtual bertajuk Penanganan Covid-19, Pemulihan Ekonomi Nasional, dan Ketahanan Pangan, Senin (9/11).
Jika situasi dunia aman, maka akan berdampak positif bagi ekonomi Indonesia. Dengan demikian, optimisme terhadap perekonomian akan tumbuh di masa pandemi covid-19 ini.
“Ini bukan hanya nasional, tapi regional. Jika ekonomi regional aman, maka perekonomian ini bisa membuat rakyat sejahtera,” tutur Airlangga.
Diketahui, Biden-Kamala Harris berhasil memenangkan pemilihan presiden (pilpres) AS 2020. Mereka mengalahkan pasangan Donald Trump-Mike Pence.
Namun, Ekonom Senior Faisal Basri berpendapat Indonesia tak akan lebih diuntungkan dengan kemenangan Biden. Sebab, Biden memiliki kebijakan fiskal yang berlawanan dengan Trump.
Menurut Faisal, Partai Demokrat yang mengusung Biden memiliki persyaratan yang lebih ruwet dalam bisnis bilateral. Pasalnya, partai itu selalu memasukkan isu kemanusiaan (human rights) dan energi baru terbarukan.
Hal ini berbanding terbalik dengan Trump yang tak terlalu peduli dengan isu kemanusiaan dan energi baru terbarukan. Trump biasanya lebih mementingkan keuntungan bisnis semata.
Selain itu, Faisal menyatakan Partai Demokrat terlalu hati-hati dalam menekan defisit fiskal. Ini juga akan merugikan RI.
Sebab, AS berpotensi lebih sedikit memberikan stimulus dan cetak uang. Dengan demikian, dolar AS akan menguat dan rupiah merosot.
(aud/agt)