Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjajaki kerja sama dengan pemerintah Jepang beserta para pengusahanya. Sejumlah sektor dijajaki, seperti pembangunan perumahan millennial, pembangunan industri EV Battery, dan pembiayaan untuk proyek-proyek infrastruktur nasional.
Erick secara maraton mengadakan pertemuan dengan perwakilan pemerintah dan kalangan bisnis Jepang. Di sektor energi terbarukan, proyeksi Indonesia yang akan menjadi pusat industri baterai lithium untuk electric vehicle (EV) berkat kekayaan cadangan nikelnya menjadi daya tarik perusahaan otomotif internasional di Jepang untuk menjajaki kerjasama strategis.
Nikel menjadi modal untuk pengembangan supply chain EV battery dari hulu ke hilir. Ia menyebutkan, pemerintahan RI memang mengambil kebijakan hilirisasi industri minerba, salah satunya fokus untuk mengembangkan industri EV battery.
“Banyak perusahaan internasional yang ingin menjajaki kerjasama dengan Indonesia. Korea dengan LGChem, Cina dengan CATL, dan sekarang Jepang dengan Toyota dan Panasonic adalah perusahaan yang berkeinginan untuk investasi di EV battery,” kata Erick dari Tokyo dalam siaran pers, Sabtu (7/11/20).
Di bidang pembiayaan infrastruktur, Menteri BUMN dan Wakil Menteri II BUMN juga melakukan beberapa pertemuan dengan sejumlah lembaga keuangan di Jepang, untuk membahas berbagai potensi investasi langsung Jepang di BUMN dalam pembangunan infrastruktur, seperti pembangunan jalan tol, pelabuhan, dan bandar udara.
Sementara, di bidang perumahan, Menteri BUMN, Wakil Menteri II BUMN, dan Direktur Utama BTN bertemu dengan IIDA Group Holding dan Daiwa House dalam menjajaki kerjasama untuk mendukung program pembangunan hunian untuk milenial yang terintegrasi dengan transportasi massal. Hunian ini akan ramah lingkungan dan dilengkapi dengan teknologi dengan biaya yang efisien.
(hps/hps)