fbpx

Investasi Dengan Mesir Bisa Ciptakan Lapangan Kerja Luas


JawaPos.com – Pengusaha yang juga mantan Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno optimistis perdagangan dan investasi antara Indonesia dengan Mesir dapat semakin ditingkatkan. Hal ini diyakini Sandi bisa menggerakkan ekonomi dan membuka lapangan pekerjaan di masa pandemi Covid-19.

Hal ini disampaikan Sandi saat bertemu Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Mesir, Ahmed Maghawry Diab. Sandi menilai, peningkatan kerja sama dagang Indonesia dan Mesir semestinya bisa berjalan dengan baik karena dua negara ini sudah berteman sangat lama.

“Persahabatan dua negara ini sudah di mulai dari era Presiden Gamal Abdel Nasser dan Presiden Soekarno. Namun dari jumlah total perdagangan dan investasi di Mesir, Indonesia belum mampu menembus posisi sebagai mitra dagang utama dan sebaliknya seperti itu,” ujar Sandi dalam keterangan tertulis yang diterima JawaPos.com, Minggu (22/11).

Jika dilihat dengan ekonomi yang terus bertumbuh dengan pasar yang sangat besar, kata Sandi, Mesir juga mengundang Indonesia untuk meningkatkan perdagangannya.

“Kesepakatannya meningkatkan jumlah perdagangan tiga kali lipat. Jumlah ekspor dari Indonesia ke Mesir dalam konsep win win solution yang diharapkan akan meningkatkan investasi dan membuka lapangan kerja seluas-luasnya,” ujar Sandi.

Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta itu mengungkapkan ada tiga sektor utama yang sebaiknya menjadi fokus untuk dibangkitkan di masa pascapandemi.

“Pertama adalah sektor padat karya yang membuka lapangan kerja, seperti industri kelapa sawit dan turunannya. Kedua adalah UMKM, utamanya yang berkaitan dengan ekonomi kreatif, film, dan pariwisata. Ketiga adalah mengenai perkembangan industrial estate baik di Indonesia yang saat ini sedang berkembang di batang, Jawa Tengah dan industri estate,” lanjut Sandiaga Uno.

Dalam perbincangan dengan Kementerian Perdagangan dan Industri Mesir Sandiaga Uno menyebutkan pertemuan tidak hanya sebatas seremonial tapi langsung membicarakan hal-hal yang detail yang bisa secara cepat dan efesien mengakselerasi terciptanya kebangkitan dan pemulihan kegiatan pascapandemi.

“Harapannya adalah dengan peningkatan invetasi akan mempercepat pemulihan ekonomi dan membuka lapangan perkerjaan seluasnya dan sebesar-besarnya,” tandas Sandi.





Source link

Pertamina Catat Kontribusi Lebih Rp 1,5 Triliun di Masa Pandemi Korona


JawaPos.com – PT Pertamina (Persero) terus meningkatkan kontribusi dalam membantu pemerintah di masa pandemi Covid-19. Kontribusi pertamina mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun dalam penanganan dampak virus Korona baik di bidang kesehatan, sosial dan ekonomi.

Dukungan Pertamina yang cukup besar terlihat pada penanganan di sektor kesehatan. Melalui anak usaha PT Pertamina Bina Medika, Pertamina membangun rumah sakit modular di lapangan bola Simpruk dan menyediakan tujuh Rumah Sakit Pertamina menjadi RS Rujukan Covid-19 yang tersebar di berbagai wilayah operasi.

Untuk membantu Pemerintah dalam penanggulangan penyebaran virus, Pertamina Group juga memberikan bantuan kepada masyarakat mulai dari Alat Perlindungan Diri (APD), masker, sarung tangan, face shield, disinfectant chamber, ventilator, thermo gun, rapid test, wastafel portabel hingga paket makanan dan sembako.

Pjs Vice President Corporate Communication Pertamina Heppy Wulansari menjelaskan, 2020 merupakan tahun terberat bagi Pertamina dalam pengelolaan energi nasional. Namun, jelang 63 tahun, perseroan tetap menjaga ekosistem migas nasional serta terus berkontribusi dalam penanganan Covid-19.

“Tahun menjadi momentum Pertamina untuk bangkit. Seluruh upaya dan kontribusi Pertamina selama pandemi Covid-19 menjadi bukti nyata bahwa kami selalu hadir untuk memberi manfaat dan semangat bagi masyarakat dalam kondisi apapun,” ujar Heppy.

Ilustrasi mobil Pertamina dalam proses pendistribusian alat-alat kesehatan di masa pandemi Covid-19. (Dok. Pertamina)

Menurutnya, sejak Covid-19 menghantam dunia pada Maret 2020, Pertamina terus melakukan pemulihan agar dapat menghasilkan kinerja yang baik pada akhir 2020 mendatang. Perseroan juga tetap menjalankan peran strategis untuk membantu keberlangsungan ekosistem energi nasional.

“Dengan mulai naiknya harga minyak dunia pada pertengahan tahun dan penjualan bahan bakar yang berangsur meningkat, Pertamina berharap dapat mencapai kinerja positif dan akan tetap berkontribusi dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional,” imbuh Heppy.

Sektor hulu Pertamina, tambahnya, juga tetap beroperasi agar bisnis mitra upstream dan drilling company tetap berjalan dan tidak melakukan PHK.

Di sektor pengolahan, ungkap Heppy, enam kilang Pertamina juga tetap memproduksi BBM serta melanjutkan pembangunan RDMP Balikpapan dan GRR Tuban untuk memastikan mitra perusahaan O&M dan EPC Contractor, agar dapat memberikan peluang bagi 32,17 ribu pekerja langsung dan 519 ribu pekerja tidak langsung.

Sementara di sektor hilir, lanjutnya, Pertamina tetap mensiagakan lebih dari 7.000 SPBU serta 10 ribu unit mobil tanki berikut awaknya bekerja untuk menyalurkan BBM ke seluruh pelosok negeri. Selain itu, sebanyak 40 ribu mitra bisnis riteil LPG (Agen/Sub Agen) dan sekitar 180 ribu outlet pangkalan LPG PSO dan Non PSO juga menyediakan kebutuhan LPG bagi masyarakat.

Seluruh moda penyaluran BBM dan LPG Pertamina, termasuk 280 kapal, juga tetap berlayar untuk mengirimkan energi. Ini menunjukkan besarnya komitmen perseroan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dengan tetap menyediakan energi di seluruh wilayah nasional.

“Dengan beroperasinya seluruh ekosistem bisnis, Pertamina dapat mempertahankan seluruh pekerja dan mitra bisnis sehingga dapat menekan jumlah PHK yang marak terjadi dalam sektor industri” tandas Heppy.





Source link

Jumlah Penduduk jadi Modal Indonesia Menjadi Negara Maju


JawaPos.com – Jumlah penduduk yang besar menjadi modal penting untuk mendorong kemajuan bangsa. Sehingga, pengelolaan sumber daya manusia yang berkualitas menjadi suatu hal yang wajib dilakukan oleh pemerintah dalam beberapa tahun ke depan.

“Kalau kita lihat, negara maju itu memiliki banyak penduduk. Contohnya Tiongkok,” kata Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Henri Subiakto, Jumat (20/11).

Henri mengatakan, saat ini pemerintah sedang fokus meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan menjadi agenda utama semua instansi dan lembaga. Diantaranya melakukan serangkaian pelatihan secara daring yang menggandeng ahli-ahli yang memiliki kompeten.

Henri menjabarkan, target penduduk yang disasar dari berbagai unsur. Tujuannya, masyarakat dari berbagai jenis umur itu dapat meningkatkan kualitas diri, sehingga dapat bersaing dengan masyarakat luas.

“Perbaikan kualitas sumber daya manusia dibutuhkan dengan tuntutan zaman saat ini,” katanya.

Peningkatan kualitas diri, lanjut Henri, seperti yang dilakukan oleh Kementerian Kominfo saat ini dengan menyelenggarakan program Digital Talent Scholarship dengan menyasar pada belasan ribu orang dengan segala usia di tengah pandemi.

“Sasarannya ada empat yakni mengurangi pengangguran bidang kominfo, alih kompetensi akibat peningkatan teknologi, peningkatan daya saing, dan penguatan kelembagaan,” ucapnya.

Pada pelatihan yang digelar ini, setiap peserta akan dilatih menggunakan ruang digital dari mulai pengetahuan tentang aplikasi hingga hal yang berkaitan dengan teknis pengelolaan ruang digital. Hal ini dilakukan, seiring dengan perkembangan zaman saat ini yang menuntut sumber daya manusia terampil menggunakan teknologi internet.

“Program bekerjasama dengan Google, Amazon, dan juga dengan lembaga pendidikan bergengsi di tanah air,” katanya.

Kondisi masyarakat saat ini, khususnya kaum muda sangat akrab dengan penggunaan teknologi modern. Namun, tetap diperlukan peningkatan kualitas diri melalui pelatihan-pelatihan mengingat tidak semua teknologi yang ada dapat dikuasai sepenuhnya oleh kaum muda.

“Banyak perkembangan IoT, Artificial Intelligence (AI), dan lain sebagainya yang harus senantiasa dilakukan update kepada masyarakat,” tuturnya.

Dalam mendorong peningkatan hal kualitas SDM Kominfo telah membangun banyak akses internet. Ini penting mengingat jaringan internet menjadi tulang punggung dalam meningkatkan kualitas diri. Dengan jaringan telekomunikasi yang berkualitas tentunya, transfer edukasi yang dilakukan melalui darimg dapat terjadi.

Pada tahun 2020, telah terdapat 70.670 desa yang telah terjangkau dengan kualitas internet berkualitas. Tinggal 12.548 desa yang belum terjangkau sinyal berkualitas saat ini. “Tinggal 12 ribu desa lagi yang belum,” tutupnya.

Editor : Banu Adikara

Reporter : Romys Binekasri





Source link

Sri Mulyani Akui Covid Hantam Sektor Pekerjaan Kaum Hawa


JawaPos.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, dampak pandemi Covid-19 lebih banyak memukul pekerjaan kelompok perempuan dibandingkan laki-laki. Khususnya bagi perempuan yang bekerja di industri restoran, hotel, pekerja rumahan, dan sektor informal seperti UMKM.

“Covid berdampak luar biasa terhadap sektor pekerjaan yang feminized,” ujarnya secara virtual, Rabu malam (18/11) kemarin.

Sri Mulyani memaparkan, kaum perempuan cenderung kehilangan pekerjaan di bidang perhotelan, restoran, pekerja rumahan, dan informal seiring dengan ketidaksanggupan perusahaan membayar gaji karena pendapatan yang rendah.

Sehingga, hal ini membuat ketimpangan gender menjadi semakin meningkat karena penurunan partisipasi angkatan kerja perempuan. Berdasarkan laporan ADB-UN Womens High Level Roundtable 2020, disebutkan sebanyak 54 persen dari 75 juta pekerja di restoran dan industri akomodasi adalah perempuan.

Selain itu, berkurangnya 50 persen jam kerja perempuan sektor informal di Asia akibat Covid-19, sementara kelompok laki-laki hanya berkurang 35 persen jam kerja. “Pekerjaan mereka lah (perempuan) yang paling terdampak Covid,” jelasnya.

Sementara, di tingkat global, 60 persen dari 740 juta pekerja perempuan di sektor informal juga berkurang pendapatannya pada bulan pertama pandemi ini. 40 persen pekerja perempuan di seluruh dunia bekerja di sektor yang paling terdampak.

Selanjutnya, Sri Mulyani melanjutkan, partisipasi kerja kelompok perempuan menurun menjadi 54,66 persen dari posisi sebelumnya di 54,66 persen, penurunan ini terjadi di tahun 2019.

“Sementara tingkat partisipasi angkatan kerja laki-laki justru mengalami peningkatan,” ungkapnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah orang yang bekerja sebanyak 128,45 juta orang baik perempuan maupun laki-laki. Angka itu berasal dari 138,22 juta orang yang masuk dalam angkatan kerja. Dari 128,45 juta orang, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) perempuan hanya 53,13 persen, sementara laki-laki mencapai 67,77 persen per Agustus 2020.

Sementara dari sisi rata-rata upah nasional, kelompok laki-laki masih lebih tinggi dengan nilai Rp 2,98 juta sedangkan perempuan sebesar Rp 2,35 juta per bulannya.

Editor : Banu Adikara

Reporter : Romys Binekasri





Source link

Mengenal PET, Plastik Primadona Pemulung dengan Nilai Ekonomis Tinggi


JawaPos.com – Tidak semua sampah plastik berdampak negatif. Ada beberapa jenis sampah plastik yang mudah didaur ulang dan mempunyai nilai ekonomis tinggi bagi para pemulung untuk menyambung hidup mereka.

Sampah plastik yang memiliki dua nilai positif ini adalah plastik dari jenis polyethelene terephthalate, atau biasa disingkat PET. Plastik berbahan dasar PET biasanya banyak digunakan di kemasan botol plastik air mineral maupun galon isi ulang merek tertentu.

Menurut Ketua Ikatan Pemulung Indonesia Prispolly Lengkong, selama ini para pemulung memanfaatkan nilai ekonomis dari sampah yang mereka pungut.

“Plastik jenis PET merupakan primadona untuk para pemulung karena nilai ekonominya yang tinggi. Selain itu, plastik jenis ini lebih mudah didapatkan,” ujar Prispolly dalam keterangan pers yang diterima JawaPos.com.

Dari sudut pandang pemulung, kata Prispolly, galon plastik sekali pakai dengan kode No.1 lebih menguntungkan pemulung ketimbang galon isi ulang. Selain nilai jualnya tinggi, galon sekali pakai berbahan PET juga lebih cepat sampai ke tangan pemulung.

Prispolly menjelaskan, galon air mineral yang diisi berulang-ulang tidak terlalu menguntungkan bagi pemulung karena mereka hanya bisa mendapatkan galon tersebut jika kondisinya sudah rusak.

“Artinya, butuh waktu lama untuk sampai ke tangan pemulung. Galon sekali pakai karena nilai ekonomisnya tinggi sudah pasti diambil oleh pemulung dan tidak mungkin adanya penumpukan plastik limbah. Ketika kita buang di depan rumah sekalipun, pasti langsung ada yang mengambilnya,” ujar Prispolly.

Sementara itu, Ketua Umum ADUPI (Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia) Christine Halim menjelaskan bahwa sampah plastik yang memiliki nilai jual tinggi juga mempunyai demand yang tinggi. Biasanya, sampah plastik ini adalah plastik single layer atau satu lapisan jenis polipropilena, PE, HDPE, PET, dan materi selain plastik dengan kode No.7.

Christine juga menyanggahj opini yang mengatakan bahwa galon sekali pakai atau kemasan plastik sekali pakai dengan kode daur ulang No.1 dapat mengakibatkan penumpukan sampah plastik. Faktanya, galon atau kemasan plastik sekali pakai berbahan PET dapat segera di daur ulang dan menjadi bahan – bahan bermanfaat seperti menjadi bahan baku bantal, guling, kasur, benang nilon dan lain sebagainya.

“Kehadiran galon air kemasan sekali pakai justru menghemat pemakaian plastik. Satu galon bisa memuat 19 liter air. Jika digantikan dengan botol yang isinya 500 ml, malah menambah jumlah sampah botol yang dipakai. Ini justru ramah lingkungan,” ungkapnya.

Hal serupa diutarakan Dhora Elvira dari LSM Sahabat Daur Ulang. Menurutnya, sampah plastik lebih baik jika dapat didaur ulang dan dimanfaatkan kembali. Pasalnya, butuh waktu 450-1000 tahun untuk sampah dari botol plastik dapat terurai.

“Barang-barang plastik dapat terurai di tanah 1000 tahun lamanya, sedangkan kantong plastik 10 hingga 1000 tahun. Botol plastik dapat terurai di alam sekitar 450 tahun,” katanya.





Source link

Nilai Ekspor Indonesia Per Oktober Capai USD 14,39 Miliar


JawaPos.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, nilai ekspor Indonesia pada Oktober 2020 meningkat jika dibandingkan bulan sebelumnya menjadi USD 14,39 miliar. Jumlah ini naik 3,09 persen dibandingkan September 2020.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Setianto mengatakan, peningkatan tersebut disebabkan oleh minat masyarakat Indonesia untuk berbelanja yang mulai kembali meningkat pada Oktober.

“Hal ini terlihat dari kenaikan kunjungan liburan dan transit pada bulan ini yang ditopang oleh adanya libur panjang, meskipun masih di bawah kondisi normal,” katanya.

Namun, angka tersebut masih mengalami penurunan secara tahunan yaitu minus 3,29 persen dari USD 14,88 miliar menjadi USD 14,39 miliar.

Setianto merincikan, untuk ekspor bulan ini tercatat ekspor migas menurun dibandingkan September 2020, yaitu -5,94 persen dari USD 0,67 miliar di September 2020 menjadi USD 0,63 miliar di Oktober 2020.

Sementara ekspor non migas dibandingkan bulan sebelumnya naik 3,4 persen dari USD 13,29 miliar di September menjadi USD 13,76 miliar di Oktober. Setianto menjelaskan, untuk perkembangan ekspor dari bulan ke bulan menunjukkan tren peningkatan dari bulan sebelumnya.

“Jadi ini tren yang membaik terkait dengan ekspor kita di Oktober,” tutupnya.

Editor : Banu Adikara

Reporter : Romys Binekasri





Source link

Usaha Dari Rumah, UMKM Diminta Optimalkan Teknologi Digital


JawaPos.com – Pemerintah terus berupaya membangkitkan sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam rangka pemulihan ekonomi nasional di tengah pandemi Covid-19. Deputi Bidang Restrukturisasi Usaha Kementerian Koperasi dan UKM Eddy Satriya mengatakan, pihaknya terus mendorong UMKM dapat mengoptimalkan teknologi digital agar dapat menjalankan usahanya dari rumah dan terhubung ke ekosistem digital.

Eddy menyebut, di Indonesia ada sekitar 63 juta usaha mikro, 783 ribu usaha kecil, 60 ribuan usaha menengah dan 5 ribuan usaha besar. Namun, baru sekitar 14 persen UMKM di Indonesia yang terhubung dengan platform digital.

“Jadi sekitar delapan jutaan UMKM yang terhubung ke dunia digital ini yang harus kita tingkatkan,” ujarnya dalam keterangannya, Selasa (17/11).

Padahal, kata dia, Covid-19 telah menggerus penjualan dan terganggunya bahan baku bisnis. Selain UMKM, koperasi pun hampir sama situasinya. Sektor yang paling terdampak memang pada penyediaan akomodasi, makan dan minum, pedagang besar, eceran dan industri pengolahan.

Ia memaparkan, Kementerian Koperasi dan UKM telah melakukan langkah-langkah guna membangkitkan sektor UMKM, seperti bantuan sosial, relaksasi dan restrukturisasi kredit, insentif pajak, digitalisasi UMKM, pembiayaan modal kerja, aktivasi dan perluasan penyerapan pasar dan konsolidasi brand.

“Untuk menjaga perekonomian di tengah pandemi, Kementerian Koperasi dan UKM sudah menyediakan langkah- langkah. Di antaranya bagi UMKM yang sudah bangkrut itu harus dibantu dengan bantuan langsung tunai,” kata Eddy.

Sedangkan UMKM atau koperasi yang masih beroperasi akan direstrukturisasi mulai dari kreditnya, pinjaman, masa pembayaranya, serta diberikan subsidi bunga. Selain itu, disediakan juga bantuan yang diutamakan untuk sektor pertanian, peternakan, perkebunan dan perikanan. Di mana sektor yang menjadi tulang punggung ini di kuartal II dan III mampu tumbuh positif.

Kemudian, Ia menambahkan, secara bertahap bantuan untuk usaha dibidang kesehatan misalnya, refleksi, salon dan lainnya. “Kita siapkan langkah langkah itu. Kita juga menyiapkan keberlanjutan, salah satunya bagaimana kita branding UMKM ke depan,” tutupnya.

Editor : Banu Adikara

Reporter : Romys Binekasri





Source link

Capai Pertumbuhan Nasional 6 %, Realisasi Investasi RI Harus Segini


JawaPos.com – Wabah pandemi Covid-19 menyebabkan perekonomian nasional terkontraksi hingga jatuh ke jurang resesi. Pemerintah terus memutar otak untuk mengembalikan pertumbuhan ekonomi ke jalur positif dan menargetkan pertumbuhan yang lebih tinggi.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, dalam mencapai target pertumbuhan yang lebih tinggu maka membutuhkan investasi dalam jumlah besar.

“Kalau kita ingin pertumbuhan kita 6 persen, tahun ini realisasi investasi harus sebesar Rp 817,2 triliun,” ujarnya dalam acara diskusi secara virtual, Selasa (17/11).

Bahlil mengungkapkan untuk mencapai target pada 2024, tahun ini realisasi investasi harus sebesar Rp 817,2 triliun. Kemudian 2021 Rp 858,5 triliun, pada 2022 Rp 968,4 triliun, 2023 Rp 1.088,8 triliun dan 2024 Rp 1.239,3 triliun. Untuk realisasi per September 2020 Indonesia sudah mencapai realisasi investasi sebesar Rp 611,6 triliun.

“Ini kami diberikan target oleh Bappenas Rp 886 triliun pada 2020 sebelum pandemi Covid-19 namun pandemi kita revisi jadi Rp 817,2 triliun,” jelasnya.

Bahlil menambahkan, untuk mencapai target tersebut BKPM memfasilitasi investor untuk meningkatkan investasi. Mulai dari meyakinkan investor jika Indonesia adalah surganya investasi.

“Untuk mengawal dalam layanan perizinan, mengawal dalam financial closing, mengawal investor secara end to end dalam realisasi investasi hingga mengawal tahap produksi,” tutupnya.

Editor : Banu Adikara

Reporter : Romys Binekasri





Source link

Tiongkok Jadi Negara Tujuan Ekspor Terbesar RI


JawaPos.com – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kinerja ekspor Indonesia tercatat USD 14,39 miliar di Oktober 2020 atau mengalami peningkatan sebesar 3,09 persen dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar USD 13,39 miliar. Tiongkok menjadi negara tujuan ekspor terbesar yaitu dengan total share sebesar 20,78 persen dari USD 14,39 miliar.

“Pangsa pasar non migas kita di beberapa negara tujuan pada Oktober 2020. Di sini, Tiongkok share 20,78 persen di Oktober 2020 dengan total nilai 2,86 miliar dolar,” kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Setianto dalam konferensi pers secara virtual, Senin (16/11).

Selanjutnya, pada peringkat kedua, negara tujuan ekspor ke Amerika Serikat (AS) dengan share 11,90 persen atau setara USD 1,64 miliar. Di urutan ketiga ada Jepang dengan share 7,73 persen atau setara USD 1,06 miliar.

“Kemudian kita lihat pangsa pasar kita ke negara ASEAN, di sini nilainya 3 miliar dolar dengan share 21,81 persen. Sementara ke Uni Eropa nilainya 1,15 miliar dolar dengan share sebesar 8,35 persen,” tuturnya.

Setianto menjelaskan, Tiongkok masih menjadi pangsa pasar terbesar Indonesia juga terlihat karena terjadi peningkatan nilai ekspor sebesar USD 234,7 juta atau setara Rp 3,3 triliun (kurs Rp 14.200) di Oktober 2020. Selanjutnya disusul oleh Vietnam yang meningkat USD 96,1 juta.

Selain itu, lanjutnya, ekspor Indonesia ke Filipina juga bertambah USD 83,3 juta, ke Malaysia bertambah USD 65,8 juta, dan terakhir ke Spanyol bertambah USD 54,8 juta.

Sementara, ekspor Indonesia yang mengalami penurunan terbesar adalah ke Swiss yaitu sebesar USD 86,2 juta. Disusul oleh Singapura sebesar USD 60,1 juta, dan negeri Paman Sam ada di posisi ketiga yaitu sebesar USD 49,6 juta.

“Australia dan Kenya termasuk 5 besar tujuan ekspor kita yang turun,” ungkapnya.

Editor : Banu Adikara

Reporter : Romys Binekasri





Source link

Menko PMK Fokuskan UMKM Jadi Tulang Punggung Ekonomi di Masa Pandemi


JawaPos.com – Berbagai insentif dikucurkan pemerintah untuk memajukan UMKM. Seperti memberi kemudahan untuk perizinan khususnya untuk UMKM obat dan makanan oleh BPOM, hingga adanya bantuan modal usaha.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy sendiri menyebut bahwa pelaku UMKM adalah pahlawan ekonomi. Peran UMKM ketika masa krisis 1998 lalu juga telah terbukti mampu menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia untuk segera bangkit.

“Bapak-bapak (para pelaku UMKM) ini adalah pahlawan angkatan kerja. Kenapa? Karena 86 persen angkatan kerja kita bekerja di UMKM. Sisanya bekerja di industri besar. UMKM memang menyerap tenaga kerja yang tidak begitu banyak, tetapi dengan jumlahnya yang sangat banyak bila dikalikan bisa menjadi potensi besar,” ujar dia, Minggu (15/11).

Muhadjir mengatakan, pandemi Covid-19 sangat memukul kelangsungan perekonomian nasional. Sudah banyak tenaga kerja yang kehilangan pekerjaan dan muncul keluarga miskin baru. Presiden Joko Widodo (Jokowi) sendiri juga telah memberikan arahan agar anggaran tahun 2021 lebih banyak difokuskan dalam mengembangkan UMKM untuk memulihkan ekonomi nasional.

“Pokoknya pelaku usaha harus mendapatkan perlakuan khusus untuk segera memulihkan ekonomi indonesia ini. Kami sangat berharap kerja sama antara kementerian dan para pelaku UMKM di dalam upaya untuk membina, mengembangkan, melindungi usaha menengah kecil dan mikro ini,” tutur dia.





Source link