fbpx

Per Januari 2021, Uni Eropa Bakal Izinkan Boeing 737 Max Kembali Terbang


TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Keselamatan Penerbangan Eropa Patrick Ky menyatakan pihaknya kemungkinan bakal menyetujui Boeing 737 Max terbang kembali pada Januari 2021.

Dilansir Bloomberg, keputusan otoritas keselamatan penerbangan Eropa itu dikeluarkan setelah melakukan serangkaian penelitian dan tes terbang. Hasilnya, pabrikan pesawat asal Amerika Serikat tersebut telah memperbaiki kekurangan, yang menjadi penyebab kecelakaan fatal di Indonesia dan Ethiopia.

“Seluruh hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa pesawat (737 Max) dapat kembali terbang. Sepertinya kami akan mengadopsi keputusan yang memberikan ruang untuk 737 Max kembali beroperasi pada Januari tahun depan,” kata Patrick Ky saat diwawancarai oleh LaTribune.fr, Sabtu, 21 November 2020.

Dengan mengantongi izin dari otoritas Uni Eropa tersebut, Boeing akan dapat kembali mengembalikan pesawat 737 Max-nya beroperasi di luar wilayah Amerika Serikat. Sebelumnya, Federal Aviation Administration (FAA) memberikan izin final untuk 737 Max kembali terbang minggu ini.

Lampu hijau dari Uni Eropa akan membuka jalan bagi Boeing untuk memulai pengiriman pesawat ke wilayah tersebut kepada konsumen besar, termasuk Ryanair.

Sebelumnya, Ky telah memberikan sinyal pada Oktober 2020 dengan menyatakan bahwa dia puas dengan perubahan yang dilakukan oleh Boeing kepada 737 Max setelah dua kecelakaan tragis yang hanya berselang lima bulan. Dalam kecelakaan yang melibatkan pesawat ini, 346 meninggal dunia dan mengakibatkan 737 Max dilarang terbang sejak Maret 2019.

Izin terbang kembali dari regulator Eropa dinilai menjadi kunci bagi Boeing untuk kembali mendapatkan dukungan global, terlebih krisis Boeing 737 Max mencoreng reputasi FAA sebagai pemimpin dalam bidang keselamatan penerbangan. “Hal yang pasti berubah adalah cara kami memberikan sertifikasi kepada Boeing. Seharusnya tidak diperlukan lagi proses sertifikasi yang panjang,” jelas Ky.

Badan Keselamatan Penerbangan Eropa nantinya akan menggunakan asesment tersendiri dalam penilaian sistem keselamatan. Otoritas itu juga akan meminta evaluasi pemeriksaan lebih awal dari ketentuan sebelumnya dalam proses sertifikasi.

BISNIS

Baca: Larangan Terbang Boeing 737 Max Dicabut, Kemenhub: Tidak Langsung Bisa Digunakan





Source link

Garuda Tunggu Izin Otoritas RI Terbangkan Boeing 737 Max



Jakarta, CNN Indonesia —

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk masih menunggu izin dari pihak otoritas untuk kembali menerbangkan pesawat Boeing 737 Max. Pesawat tersebut telah kembali mendapatkan izin mengudara dari Administrasi Penerbangan Federal AS (FAA) pada Rabu (18/11) lalu.

“Untuk bisa mengoperasikan kembali (Boeing 737 Max) tentu saja kami butuh aturan-aturan, persetujuan dari otoritas RI,” ujar Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra dalam konferensi pers usai RUPSLB, Jumat (20/11).

Selain izin, ia menuturkan perseroan memiliki pertimbangan lain sebelum menerbangkan Boeing 737 Max. Ia menuturkan ada sejumlah persiapan yang harus dilakukan Garuda Indonesia, salah satunya melatih kembali para pilot.







“Persiapan dari pesawat tersebut termasuk, re-training (melatih kembali) dari para pilot karena ini ada jangka waktu cukup lama, dimana pilot kami harus melalui proses sertifikat training dan sertifikasi lagi,” katanya.

Selain itu, ia mengatakan masih banyak pesawat Garuda Indonesia yang terpaksa tidak terbang (grounded) karena penurunan permintaan akibat pandemi covid-19. Oleh sebab itu, perseroan akan menyusun skala prioritas terbang untuk semua armada pesawatnya.

Ia mengungkapkan, Garuda Indonesia hanya memiliki satu armada jenis Boeing 737 Max tersebut.

“Perlu diketahui, kami masih memiliki beberapa pesawat yang grounded, belum terbang, karena memang demand belum ada sampai untuk bisa terbangkan semua pesawat yang ada,” tuturnya.

[Gambas:Video CNN]

Seperti diketahui, Boeing 737 Max dilarang terbang sejak Maret 2019, usai dua kecelakaan fatal yang menewaskan 346 orang. Salah satunya, kecelakaan maut yang dialami maskapai Lion Air JT610 pada Oktober 2018, serta Ethiopian Airlines 302 pada Maret 2019.

Setelah menjalani berbagai pemeriksaan dan penyesuaian teknologi, Boeing 737 Max kembali mendapatkan izin mengudara. Pesawat kembali diizinkan terbang setelah memperbaiki fitur keselamatan yang sebelumnya menjadi penyebab kecelakaan tragis itu. Dalam proses pemeriksaan selama hampir 2 tahun ini, Boeing merugi sebesar US$20 miliar.

(ulf/sfr)






Source link

Setahun Dikandangkan, Boeing 737 Max Siap Mengudara Lagi


Jakarta, CNBC Indonesia - Pesawat Boeing 737 Max, milik pabrikan Boeing Co yang tercatat di New York Stock Exchange (NYSE), tampaknya bakal siap mengudara lagi setelah pesawat ini dikandangkan setahun usai dua peristiwa kecelakaan fatal yang merenggut 346 jiwa.

CNBC International dan CNN mewartakan, manajemen Boeing telah mengajukan permohonan agar Boeing 737 bisa kembali diizinkan terbang.

Persetujuan ini dikabarkan hampir final setelah memakan waktu lebih dari setahun.


Pada Jumat waktu setempat (16/10), Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (European Aviation Safety Agency/EASA) mengonfirmasi, pihaknya sudah hampir memberikan kejelasan.

Namun, otoritas masih butuh waktu lebih dari sebulan untuk menyelesaikan persetujuan akhir tersebut.

Patrick Ky, Direktur Eksekutif EASA menuturkan kepada Bloomberg, bahwa pihaknya puas dengan langkah-langkah yang diambil Boeing untuk membuat pesawat itu aman dan bisa kembali beroperasi.

Tetapi, setelah persetujuan untuk terbang lagi didapat, badan keamanan penerbangan sipil UE tersebut masih akan meminta Boeing untuk melakukan peningkatan sistem keamanan perangkat lunak tambahan di pesawat tersebut, yang kemungkinan akan memakan waktu 2 tahun untuk menyelesaikannya.

Sebelumnya, Boeing memperkirakan sudah mendapat kembali izin terbang pada kuartal keempat 2019, namun hingga setahun berlalu hal itu masih juga belum terealisasi.


A 737 Max aircraft is pictured at the Boeing factory in Renton, Washington, U.S., March 27, 2019.  REUTERS/Lindsey WassonFoto: Pesawat Boeing 737 Max di pabrik Boeing di Renton, Washington, AS (REUTERS/Lindsey Wasson)
A 737 Max aircraft is pictured at the Boeing factory in Renton, Washington, U.S., March 27, 2019. REUTERS/Lindsey Wasson

Saat ini diyakini menjadi waktu yang tepat agar Boeing 737 Max bisa kembali mengudara.

“Kami terus bekerja sama dengan regulator global dalam proses ketat untuk mensertifikasi ulang 737 Max dan dengan aman mengembalikan pesawat ke layanan komersial,” kata Boeing (BA).

“Kami berkomitmen untuk menjawab pertanyaan regulator dan memenuhi semua persyaratan sertifikasi dan regulasi,” tambahnya.

Sebagai informasi, dua pesawat Boeing 737 Max mengalami kecelakaan, yakni pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 pada Oktober 2018 lalu dengan rute Jakarta - Pangkal Pinang.


Rescue team members arrange the wreckage, showing part of the logo of Lion Air flight JT610, that crashed into the sea, at Tanjung Priok port in Jakarta, Indonesia, October 29, 2018. REUTERS/StringerFoto: Anggota tim penyelamat mengatur reruntuhan pesawat, menunjukkan bagian dari logo Lion Air flight JT610, yang menabrak laut, di pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Indonesia, 29 Oktober 2018. REUTERS / Stringer

Selanjutnya kecelakaan pesawat jenis sama milik Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan 302 yang jatuh setelah 6 menit lepas landas pada 10 Maret 2019.

Boeing 737 MAX adalah jenis pesawat jet penumpang single-aisle (Lorong tunggal) yang menjadi andalan bagi pabrikan yang bermarkas di Chicago, AS tersebut, sebelum dua kecelakaan nahas terjadi.

CNBC International sudah mengonfirmasi hal ini kepada EASA dan Boeing, namun hingga saat ini belum ada respons.

[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)




Source link