fbpx

Setahun Dikandangkan, Boeing 737 Max Siap Mengudara Lagi


Jakarta, CNBC Indonesia - Pesawat Boeing 737 Max, milik pabrikan Boeing Co yang tercatat di New York Stock Exchange (NYSE), tampaknya bakal siap mengudara lagi setelah pesawat ini dikandangkan setahun usai dua peristiwa kecelakaan fatal yang merenggut 346 jiwa.

CNBC International dan CNN mewartakan, manajemen Boeing telah mengajukan permohonan agar Boeing 737 bisa kembali diizinkan terbang.

Persetujuan ini dikabarkan hampir final setelah memakan waktu lebih dari setahun.


Pada Jumat waktu setempat (16/10), Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa (European Aviation Safety Agency/EASA) mengonfirmasi, pihaknya sudah hampir memberikan kejelasan.

Namun, otoritas masih butuh waktu lebih dari sebulan untuk menyelesaikan persetujuan akhir tersebut.

Patrick Ky, Direktur Eksekutif EASA menuturkan kepada Bloomberg, bahwa pihaknya puas dengan langkah-langkah yang diambil Boeing untuk membuat pesawat itu aman dan bisa kembali beroperasi.

Tetapi, setelah persetujuan untuk terbang lagi didapat, badan keamanan penerbangan sipil UE tersebut masih akan meminta Boeing untuk melakukan peningkatan sistem keamanan perangkat lunak tambahan di pesawat tersebut, yang kemungkinan akan memakan waktu 2 tahun untuk menyelesaikannya.

Sebelumnya, Boeing memperkirakan sudah mendapat kembali izin terbang pada kuartal keempat 2019, namun hingga setahun berlalu hal itu masih juga belum terealisasi.


A 737 Max aircraft is pictured at the Boeing factory in Renton, Washington, U.S., March 27, 2019.  REUTERS/Lindsey WassonFoto: Pesawat Boeing 737 Max di pabrik Boeing di Renton, Washington, AS (REUTERS/Lindsey Wasson)
A 737 Max aircraft is pictured at the Boeing factory in Renton, Washington, U.S., March 27, 2019. REUTERS/Lindsey Wasson

Saat ini diyakini menjadi waktu yang tepat agar Boeing 737 Max bisa kembali mengudara.

“Kami terus bekerja sama dengan regulator global dalam proses ketat untuk mensertifikasi ulang 737 Max dan dengan aman mengembalikan pesawat ke layanan komersial,” kata Boeing (BA).

“Kami berkomitmen untuk menjawab pertanyaan regulator dan memenuhi semua persyaratan sertifikasi dan regulasi,” tambahnya.

Sebagai informasi, dua pesawat Boeing 737 Max mengalami kecelakaan, yakni pesawat Boeing 737 Max 8 milik Lion Air dengan nomor penerbangan JT610 pada Oktober 2018 lalu dengan rute Jakarta - Pangkal Pinang.


Rescue team members arrange the wreckage, showing part of the logo of Lion Air flight JT610, that crashed into the sea, at Tanjung Priok port in Jakarta, Indonesia, October 29, 2018. REUTERS/StringerFoto: Anggota tim penyelamat mengatur reruntuhan pesawat, menunjukkan bagian dari logo Lion Air flight JT610, yang menabrak laut, di pelabuhan Tanjung Priok di Jakarta, Indonesia, 29 Oktober 2018. REUTERS / Stringer

Selanjutnya kecelakaan pesawat jenis sama milik Ethiopian Airlines dengan nomor penerbangan 302 yang jatuh setelah 6 menit lepas landas pada 10 Maret 2019.

Boeing 737 MAX adalah jenis pesawat jet penumpang single-aisle (Lorong tunggal) yang menjadi andalan bagi pabrikan yang bermarkas di Chicago, AS tersebut, sebelum dua kecelakaan nahas terjadi.

CNBC International sudah mengonfirmasi hal ini kepada EASA dan Boeing, namun hingga saat ini belum ada respons.

[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)




Source link