fbpx

Penanganan Corona RI Diragukan, Pasar Obligasi Ditutup Mixed


Jakarta, CNBC Indonesia - Harga obligasi pemerintah bergerak variatif pada perdagangan Senin (31/8/2020), seiring dengan masuknya investor global di tengah rekor baru penderita Covid-19 di Indonesia.

Surat Berharga Negara (SBN) bertenor 1 tahun, 10 tahun, dan 15 tahun mencatat kenaikan yield (imbal hasil), sedangkan tenor 5 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun membukukan penurunan yield. Yield berlawanan arah dari harga, sehingga kenaikan yield menunjukkan harga obligasi yang turun. Demikian juga sebaliknya.

Kenaikan yield tertinggi dicatatkan SBN tenor 1 tahun, sebesar 5 basis poin ke 3,998%. Sebaliknya, pelemahan yield terbesar terjadi pada SBN bertenor 5 tahun sebesar 0,7 basis poin ke 5,56%. Satu basis poin setara dengan 1/100 dari 1%.


Koreksi harga SBN terjadi di tengah catatan lonjakan kasus positif Covid-19. Indonesia berada di peringkat 12 dunia dengan kasus baru terbanyak dalam sehari, yakni 2.858 kasus pada Minggu. India di posisi terburuk dengan 79.457 kasus baru, mengalahkan AS (30.490 kasus baru).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah memperpanjang Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Ini merupakan perpanjangan kelima sejak awal Juli 2020. Perpanjangan tersebut mengaburkan ekspektasi bahwa ekonomi nasional bakal pulih lebih cepat.

Ekonom Senior Faisal Basri mengatakan, pertumbuhan ekonomi di RI mustahil untuk bisa tumbuh, jika penanganan Covid-19 belum bisa tertangani dengan baik. Melihat kasus penularan kasus Covid-19 terus melonjak menyentuh 2.000-3.000 dalam waktu 24 jam.

“Sadar tidak sadar, kita sedang dihukum dunia. Gara-gara tidak becus menangani pandemi ini,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR, Senin (31/8/2020). Dia memproyeksikan ekonomi Indonesia pada kuartal III-2020 akan minus 3%, alias resesi.

Namun di sisi lain, Bank Indonesia (BI) merilis uang beredar M2 pada Juli tumbuh dengan laju lebih cepat dibandingkan dengan posisi Juni, menyusul aksi beli investor asing. Menurut data BI sepekan lalu terdapat aliran modal asing yang masuk ke pasar obligasi senilai US$128 juta.

Kombinasi kondisi tersebut membuat pasar obligasi bergerak variatif cenderung melemah, dengan kenaikan imbal hasil SBN bertenor 10 tahun-yang menjadi acuan pasar-sebesar 0,7 basis poin ke 6,864%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

(ags/ags)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *