fbpx

Dukung program pemerintah, BNI Syariah sosialisasikan sukuk tabungan seri ST007


ILUSTRASI. Kantor BNI Syariah

Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BNI Syariah turut dukung program pemerintah dalam mengembangkan pasar keuangan syariah sebagai mitra distribusi dari penerbitan Green Sukuk Ritel – Sukuk Tabungan seri ST007.

Instrumen investasi Sukuk Tabungan ST007 dinilai sebagai pembiayaan inovatif dan berkelanjutan karena berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim.

Untuk membantu mensosialisasikan Sukuk Tabungan ST007, BNI Syariah bersama Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menggelar Webinar “Kupas Tuntas ST-007” pada Rabu (11/11).

Hadir dalam acara ini, Kepala Sub Direktorat Analisis Keuangan dan Pasar SBSN Kementerian Keuangan, M. Naufal Aminuddin; Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak D.I.Y, Dionysius Lucas Hendrawan; Senior Finance Market Analyst PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Rully A. Wisnubroto; dan Deputy General Manager Retail Fund Division BNI Syariah, Irvan Satya.

Baca Juga: Masa penawaran SWR001 diperpanjang, ini sebabnya menurut analis

Deputy General Manager Retail Fund Division BNI Syariah, Irvan Satya menjelaskan, BNI Syariah secara resmi telah ditunjuk oleh Kementerian Keuangan sebagai salah satu mitra distribusi penjualan Sukuk Tabungan ST007.

“Sukuk Tabungan ST007 mempunyai kelebihan dan daya tarik yaitu imbalannya yang bersifat mengambang (floating with floor),” kata Irvan Satya dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Jumat (13/11).

Kepala Sub Direktorat Analisis Keuangan dan Pasar SBSN Kementerian Keuangan M. Naufal Aminuddin menambahkan, penjualan Sukuk Tabungan ST007 merupakan bagian dari upaya pemerintah memberikan alternatif investasi investor domestik terutama individu.

“Sukuk Tabungan ST007 aman dan terjangkau serta memberikan alternatif investasi menguntungkan untuk masyarakat,” kata Naufal. Selain sebagai instrumen investasi, ST007 juga sebagai sarana partisipasi untuk mendukung pembangunan nasional dan pelestarian lingkungan.

Seluruh dana penerbitan Green Sukuk ini digunakan mendanai eligible green projects atau proyek ramah lingkungan senilai maksimum Rp 3,5 triliun. Sektor yang dibiayai diantaranya adalah terkait sustainable transportation dan sektor yang resilience terhadap perubahan iklim.

DONASI, Dapat Voucer Gratis!

Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat.

Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store.




Source link

Merger Tiga Bank BUMN Syariah di Depan Mata



Jakarta, CNN Indonesia —

Kementerian BUMN akan menggabungkan alias merger tiga bank syariah pelat merah, yaitu PT Bank BRISyariah Tbk, Bank BNI Syariah, dan PT Bank Syariah Mandiri.

Menurut sumber CNNIndonesia.com, proses penggabungan tiga bank pada tahap awal dilakukan melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understandings/MoU). Namun, hasil resminya belum bisa dipaparkan ke publik.

“Infonya malam ini ada rilis (mengenai MoU),” ucap sumber itu kepada CNNIndonesia.com, Senin (12/10).







CNNIndonesia.com telah menghubungi Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga terkait penekenan MoU ini. Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada pernyataan dari Arya.

Sementara Direktur Hubungan Kelembagaan dan BUMN BRI Agus Noorsanto menyatakan rencananya pengumuman resmi akan diberikan besok, Selasa (13/10). Pengumuman akan dilakukan oleh perwakilan dari ketiga bank syariah dan perwakilan dari induk perusahaan masing-masing.

“Mungkin besok atau lusa (pengumuman resminya),” kata Agus.

Di sisi lain, beredar undangan konferensi pers virtual bertajuk Penandatanganan Conditional Merger Agreement Bank BUMN Syariah. Rencananya, pengumuman resmi akan diberikan pada Selasa (13/10).

[Gambas:Video CNN]

Konferensi pers akan dihadiri oleh Ketua Tim Project Management Office sekaligus Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi. Lalu, Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto, Direktur Utama BRIsyariah Ngatari, dan Direktur Bisnis Indonesia Financial Group Pantro Pander.

Secara total, hasil penggabungan ketiga bank syariah negara akan membuat aset mencapai R 245,87 triliun. Total aset ini merupakan catatan terakhir dari masing-masing bank per kuartal II 2020.

Terdiri dari aset BRISyariah sebesar Rp49,6 triliun, BNI Syariah Rp50,78 triliun, dan Bank Syariah Mandiri Rp114,4 triliun.

Anggota Dewan Komisioner sekaligus Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mendukung rencana merger tersebut. Sebab, akan membentuk bank syariah kategori bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV dengan modal inti di atas Rp30 triliun.

Hal ini bisa memberi dampak positif bagi pertumbuhan industri bank syariah ke depan. Daya saing pun diyakini akan meningkat dengan sinergi ini.

“Upaya Kementerian BUMN untuk merealisasikan penggabungan bank syariah Himbara, untuk mendorong terwujudnya bank syariah yang kuat patut mendapatkan apresiasi. Melalui penggabungan dimaksud, harapan untuk memiliki bank syariah BUKU IV dengan modal minimal Rp30 triliun akan sangat terbuka,” ucap Heru.

(uli/agt)





Source link