fbpx

Apa Itu Google Display Network?

Pernah dengar Google Display Network? Apa itu? Setelah kemarin membahas tentang dasar-dasar Google Ads. Sekarang mari membahas salah satu jenis Google Ads yang menjadi senjata rahasia para pebisnis, yaitu Google Display Network atau GDN.

Google Display Network (GDN) adalah iklan yang ditampilkan dalam bentuk display ads. Jadi Display ads ini tidak hanya berupa iklan berbentuk teks, tapi juga berbentuk visual.

 

Berikut adalah keuntungan yang akan Anda dapatkan bila menggunakan Google Display Network.

1. Meningkatkan Brand Awareness

Iklan Google Display Network tidak hanya tampil di website saja, tapi juga di aplikasi dan mobile games.

2. Visual Itu Lebih Menarik Target Pasar

Iklan di Google Display Network itu bisa berbentuk visual dan banyak penelitian yang mengatakan bahwa visual lebih menarik daripada teks.

90% informasi yang diproses otak itu adalah visual atau 80% orang lebih mengingat apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka baca. Dengan kata lain, audiens kemungkinan besar akan mengklik iklan GDN daripada iklan dengan teks biasa.

3. Banyak Jenis Penargetan

Ada banyak jenis penargetan yang bisa Anda pilih di Google Display Network. Mulai dari penargetan sesuai kebiasaan dan ketertarikan audiens, sesuai umur dan gender, hingga bisa menentukan website mana yang akan menampilkan iklan Anda.

 

Di GDN sendiri terdapat 6 jenis penargetan iklan. Apa sajakah itu?

1. Topic Targeting

Anda bisa gunakan jenis targeting ini jika ingin memasang iklan pada website atau platform terkait topik-topik tertentu.

Misalkan Anda menjual peralatan berkemah. Tentu Anda ingin iklannya muncul di website yang terkait dengan hiking atau traveling, kan?

2. Keyword/Contextual Targeting

Tipe targeting ini memungkinkan Anda untuk menghubungkan iklan dengan keyword-keyword tertentu.

Jika Anda menjual peralatan berkemah, Anda tentu ingin menghubungkan iklannya dengan keyword-keyword seperti “tenda”, “camping”, “hiking”, dan sejenisnya.

Hal ini akan membuat iklan Anda akan muncul di website atau platform yang terhubung dengan keyword-keyword tersebut.

3. Interest Targeting

Interest targeting akan memunculkan iklan berdasarkan preferensi target market. Contohnya, misalkan produk Anda menargetkan calon pelanggan bergaya hidup minimalis, maka iklannya akan muncul di hadapan pengguna yang memiliki preferensi tersebut.

4. Placement Targeting

Jika Anda sudah tahu website yang sering dikunjungi calon pelanggan, Anda bisa memasang iklan Anda pada website tersebut. Hal ini dapat Anda lakukan dengan placement targeting

Contoh penerapannya seperti ini: Setelah mengobservasi website A, B, dan C, Anda memutuskan untuk beriklan di website A dan B saja. Karena sebagian besar calon pelanggan Anda lebih sering mengunjungi kedua website tersebut.

Inilah mengapa placement targeting merupakan pilihan yang tepat jika Anda mencari opsi targeting yang sangat spesifik.

5. Remarketing Targeting

Pernahkah Anda melihat produk di suatu website, lalu tiba-tiba melihat iklan produk tersebut saat membuka website lain? Jika iya, Anda baru saja menyaksikan praktik remarketing.

Jenis targeting ini cocok jika Anda ingin meraih calon pelanggan yang sudah tertarik, namun belum cukup terdorong untuk membeli.

6. Demographic Targeting

Seperti namanya, penargetan ini didasarkan pada demografi calon pelanggan Anda. Mulai dari umur, gender, hingga lokasi domisili mereka.

Jika Anda ingin menggunakan penargetan ini, Anda sebaiknya mengetahui karakteristik calon pelanggan Anda.

 

Setelah Anda mengetahui mengenai GDN, di bawah ini adalah tujuh tips menggunakan GDN agar keuntungan bisnis berlipat.

1. Buat Iklan Visual

Buatlah iklan di GDN dalam bentuk visual. Anda bisa memamerkan foto produk di iklan GDN tersebut, promo yang sedang berjalan, atau sekedar gambar tulisan “Beli Sekarang.” Ingat, visual itu lebih menarik daripada teks.

2. Gunakan Budget dengan Bijak

Jangan menghabiskan budget Anda begitu saja untuk satu kampanye Google Display Network. Mulailah kampanye dengan budget rendah dahulu dan lihat hasilnya bagaimana.

3. Selalu Awasi Iklan Anda

Anda harus rutin mengawasi di mana iklan Anda ditempatkan oleh Google. Algoritma Google memang berusaha menempatkan iklan Anda dengan relevan, tapi kadang algoritma Google itu tidak konsisten.

Jadi, mengawasi iklan ini sangat penting agar kampanye iklan Anda efektif dan tidak menghabiskan budget dengan sia-sia. Anda juga akan tahu bagaimana performa iklan sebenarnya dan bisa membuat strategi pemasaran selanjutnya dengan lebih baik lagi.

4. Sisihkan Budget untuk Testing

Sisihkan 10-20% budget iklan Anda untuk testing. Anda bisa membuat kampanye baru dengan pengaturan yang berbeda dengan kampanye utama.

Karena jika Anda fokus pada satu targeting saja dan tidak melakukan testing dengan yang lainnya, bisa saja Anda kehilangan banyak calon konsumen potensial.

5. Hati-Hati dalam Memilih Mobile Game

Banyak anak kecil yang memakai hape orang tuanya untuk bermain game. Dan kadang tidak sengaja terklik link di game tersebut.

Klik link yang tidak sengaja ini bisa menghabiskan budget iklan Anda tanpa menghasilkan penjualan. Maka dari itu, Anda harus berhati-hati dalam memilih mobile game.

 

Nah, itu tadi penjelasan seputar Google Ads. Buat Anda yang ingin tahu lebih detail seputar Strategi Google Ads. Konsultasikan bersama kami dengan mengklik link berikut.

 

Baca Juga : Bagaimana caranya mengubah Followers Anda menjadi Prospek?

#belajargoogleads #rahasiagoogleads #bisnisgoogleads