TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Menteri Keuangan Chatib Basri mengatakan penerapan kebijakan pembatasan sosial berskala besar transisi atau PSBB Transisi akan membuat suatu perusahaan khususnya sektor makanan menjadi zombie atau zombie company. Hal itu, karena kata dia, PSBB transisi mengharuskan pembatasan pengunjung hanya 50 persen.
“Kalau skala ekonominya tidak tercapai, company bisa menjadi zombie company,” kata Chatib dalam diskusi virtual, Selasa, 13 Oktober 2020. “Dia (persuahaan) bisa jalan karena dia bisa cover variable cost, tetapi tidak bisa cover fix cost.”
Salah satu komponen fix cost atau biaya tempat yang dimaksud adalah biaya sewa yang tetap harus dibayarkan pengusaha. Hal tersebut yang bakal menimbulkan masalah keuangan di bisnis tersebut.
Dengan begitu, menurut Chatib, perusahaan tidak bisa untung dan hanya bisa membayar utangnya selama PSBB Transisi ini. “Jadi di sisi lain dia kerja untuk bank, tidak untung banyak hanya untuk bayar utangnya saja.”
Lebih jauh, Chatib menilai, dengan diberlakukan PSBB, perusahaan juga tidak akan bisa berkembang atau melakukan ekspansi bisnisnya. “Ya ngapain juga nambahin investasi baru kalau investasi yang ada itu underutilized,” katanya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya memutuskan kembali menerapkan PSBB Transisi mulai Senin, 12 Oktober 2020. Masa transisi bakal dilaksanakan selama dua pekan hingga 25 Oktober 2020 mendatang.
“Berdasarkan hasil pemantauan dan evaluasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta, tampak adanya pelambatan kenaikan kasus positif dan kasus aktif meski masih terjadi peningkatan penularan,” kata Anies Baswedan melalui keterangan tertulisnya, Ahad, 11 Oktober 2020.
HENDARTYO HANGGI | IMAM HAMDI
Baca: Investasi Lesu, Chatib Basri: Uang di Bank Banyak, Tapi Tidak Ada yang Pinjam