OJK berikan dukungan untuk mengurangi efek tuntutan Pasar Keuangan Global
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan dukungan penuh terhadap usaha pemerintah dalam meminimalisir efek tuntutan dari Pasar Keuangan Global terhadap perekonomian dalam negeri. Upaya tersebut antara lain yakni penyusunan ulang proyek infrastruktur non-strategis dan konten impor tinggi, pemakaian bisolar (B20) dan kenaikan tarif PPh impor Poduksi Konsumsi.
Stabilitas bidang jasa keuangan dalam keadaan kondusif di tengah kondisi likuiditas Pasar Keuangan Indonesia yang mengalami perubahan akibat terus adanya ketidakpastian pada Pasar Keuangan Global. Pasalnya pasar modal domestik pada september 2018 terlihat stabil ditengah dinamika Pasar Keuangan Global. Untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merekap bahwa telah terjadi pelemahan sebesar 1% secara month to date dengan para penanam modal non residen yang mendata net sell sebesar Rp.2,5 Triliun, sedangkan secara year to date tercatat sebesar 6,3% dengan para penanam modal non residen yang mendata net sell sebesar Rp.52,7 Triliun.
Pergerakan pada Pasar Keuangan ini diprediksi akan terus berlanjut selama tetap tingginya downside risk di ranah global. menurut OJK potensi sektor JAsa Keuangan dalam membantu pertumbuhan perekonomian masih terbuka, tetapi tetap dalam prinsip kehati-hatian. Pasalnya beberapa resiko yang menjadi pusat perhatian antara lain perkembangan suku bunga dan likuiditas global. Tentunya hal tersebut akan menjadikan OJK untuk mengambil langkah kebijakan wajib guna untuk menjaga stabilitas jasa keuangan indonesia dan lebih memperkokoh koordinasi antar lembaga terkait.
Sumber :
https://news.detik.com/adv-nhl-detikcom/d-4233055/dukungan-ojk-untuk-kurangi-dampak-tekanan-pasar-keuangan-global