fbpx

Senat AS Tak Bahas Stimulus, Dow Futures Melemah 150 Poin



Jakarta, CNBC Indonesia - Kontrak berjangka (futures) indeks bursa Amerika Serikat (AS) pada perdagangan Jumat (30/10/2020) tertekan, menyusul kenaikan kasus corona di tengah musim laporan keuangan kuartal III-2020.

Kontrak futures indeks Dow Jones Industrial Average melemah 180 poin atau 0,4%, setelah sempat anjlok hingga 500 poin. Di sisi lain, kontrak serupa indeks S&P 500 dan Nasdaq tertekan masing-masing sebesar 0,6% dan 1%.

Sepanjang pekan berjalan, Dow Jones anjlok 5,9%, atau mengarah pada koreksi terburuk sejak 20 Maret. Indeks S&P 500 tertekan 4,5%, atau mengarah pada kinerja mingguan terburuk sejak 12 Juni.


Di awal pekan ini, Pimpinan Senat Mitch McConnell membekukan agenda Senate hingga 9 November, sehingga makin sulit Partai Demokrat dan Republik untuk mencapai kesepakatan stimulus fiskal yang baru.

Di sisi lain, Menteri Keuangan Steven Mnuchin menuduh Ketua DPR Nancy Pelosi sedang melakukan “akrobat politik.” Hal ini kian memperburuk ekspektasi pasar soal stimulus tahap kedua.

Volatilitas kian meningkat setelah investor bergulat dengan kenaikan kasus corona di AS dan negara Eropa. Rerata kasus baru Corona dalam 7 hari terakhir di AS menyentuh rekor tertinggi. Sementara itu, Eropa, Jerman, dan Prancis mengumumkan aturan karantina wilayah (lockdown) untuk menekan penyebaran virus.

Kasus infeksi virus Corona di tingkat global naik mencetak rekor harian tertinggi sebanyak 500.000 orang pada Kamis kemarin, dan Uni Eropa (UE) kini berencana membiayai pemindahan pasien Covid-19 antar negara di Uni Eropa untuk mengurangi beban rumah sakit terdampak.

Indeks kekhawatiran investor, Cboe Volatility Index (VIX), pada Kamis menyentuh angka 41,2 atau yang tertinggi sejak 15 Juni.

“Volatilitas pasar jelang pilpres bukan hal yang aneh dan telah muncul di tengah berpusarnya pertanyaan seputar pilpres, Covid-19, kinerja keuangan, dan pertumbuhan ekonomi,” tutur Paul Christopher, Kepala Perencana Pasar Wells Fargo, dalam catatan risetnya, sebagaimana dikutip CNBC International.

Saham Apple anjlok nyaris 4% di sesi pra-pembukaan setelah raksasa teknologi melaporkan penurunan penjualan iPhone sebesar 16% dan gagal memberikan gambaran kinerja kuartal V-2020 kepada investors.

Saham Amazon tertekan 1,4% bahkan setelah emiten e-commerce tersebut melaporkan kinerja menakjubkan per kuartal III-2020. Saham Twitter juga bablas, lebih dari 15%, setelah perusahaan media sosial tersebut melaporkan pertumbuhan pengguna yang tak sesuai ekspektasi.

Sebaliknya, saham Alphabet melesat lebih dari 5% setelah induk usaha Google tersebut melaporkan kinerja kuartal III-2020 melampaui ekspektasi pasar.

TIM RISET CNBC INDONESIA

[Gambas:Video CNBC]

(ags/ags)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *