fbpx

Ini Dia 5 SahamTerbaik Saat IHSG Jeblok!


Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpaksa ambles parah pada perdagangan sepekan lalu akibat koreksi tajam pada Kamis meskipun pada Jumat di akhir pekan (11/9/2020) indeks akhirnya rebound.

Pada perdagangan Jumat lalu, data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, IHSG ditutup naik 2,56% di posisi 5.016 dengan nilai transaksi Rp 14 triliun dengan catatan 299 saham naik, 158 saham turun, dan sisanya 119 stagnan.

Dengan demikian IHSG dalam sepekan minus 4,26% efek dari penurunan signifikan pada Kamis yang mencapai -5,00%, atau terkoreksi -257,915 basis point ke level 4.981,461.


Penurunan indeks pada Kamis itu sebagai dampak dari rencana penerapan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Senin ini.

Koreksi indeks pada Kamis lalu bahkan diwarnai oleh pembekuan perdagangan (trading halt) selama 30 menit karena indeks jatuh lebih dari 5% pada sekitar pukul 10.00 WIB.

Babak belurnya IHSG juga berdampak pada kinerja Indeks LQ45 yang berisi 45 saham-saham unggulan dengan fundamental baik dan likuiditas tinggi.

Dari 45 saham di indeks acuan tersebut, hanya satu yang mencatatkan penguatan selama sepekan lalu, sisanya 44 saham ambles (termasuk 4 saham dengan penurunan terendah dalam sepekan terakhir).

5 Saham Terbaik LQ45 Sepekan (7-11 Sept)

1. PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR)

Saham emiten menara telekomunikasi ini paling bagus kinerjanya dalam sepekan. Dari 45 saham di LQ45, cuma TOWR yang menguat sepekan yakni 0,98%, sementara 44 lainnya minus. Pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu, Jumat (11/9/2020), saham emiten yang terafiliasi dengan Grup Djarum ini ditutup naik 5,61% di level Rp 1.035/saham. Year to date, saham TOWR naik 28,57%.

2. PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF)

Saham emiten konsumer Grup Salim ini dalam sepekan minus 0,33%, atau penurunan terendah di antara saham LQ45. Pada penutupan akhir pekan lalu, saham induk usaha produsen Indomie ini naik 4,48% di level Rp 7.575/saham. Secara year to date saham INDF minus 4,42%.

3. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)

Saham anak usaha INDF ini minus 0,49% dalam sepekan terakhir kendati pada akhir pekan lalu saham ICBP naik 2,76% di posisi Rp 10.250/saham. Secara year to date, saham emiten yang baru merampungkan akuisisi Pinehill lebih dari Rp 40 triliun ini minus 8,07%.

4. PT United Tractors Tbk (UNTR)

Saham anak usaha alat berat dan tambang emas dari Grup Astra ini minus 0,76% sepekan terakhir. Pada akhir pekan lalu, saham UNTR ditutup naik 7,13% di posisi Rp 22.925/saham. Secara year to date, saham induk usaha PT Acset Indonusa Tbk (ACST) ini naik 6,5%.

5. PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)

Emiten farmasi swasta ini mencatatkan penurunan harga saham sepekan minus 1,56%. Pada Jumat lalu, saham KLBF naik 6,42% di posisi Rp 1.575/saham. Secara year to date saham KLBF minus 2,78%.

Adapun secara umum di luar LQ45, ada beberapa saham yang mampu terbang tinggi sampai ratusan persen. Tercatat 4 dari 5 saham yang memimpin kenaikan alias top gainers pekan lalu, adalah saham yang notabene baru melantai di bursa alias Initial Public Offering (IPO).

Kenaikan tertinggi dibukukan oleh saham PT Soho Global Health Tbk (SOHO) yang harga sahamnya berhasil melesat 142,31% selama sepekan terakhir. Pemegang merk Imboost ini sendiri baru saja melangsungkan IPO pada 8 September 2020 dengan harga penawaran sebesar Rp 1.820/saham dan berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp 208 miliar.

Sementara itu harga saham non-IPO yang berhasil melesat hanyalah PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) yang berhasil terbang 81,69% selama sepekan terakhir.

Emiten yang bekerjasama dengan perusahaan keluarga BJ Habibie ini baru saja merampungkan pembangunan superblok di Batam.

[Gambas:Video CNBC]

(tas/tas)




Source link

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *