Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Eropa menguat pada sesi awal perdagangan Selasa (22/9/2020), di tengah aksi beli saham memanfaatkan harga yang murah (buy on weakness) pasca koreksi merespons temuan transaksi mencurigakan.
Indeks Stoxx 600, yang berisi 600 saham unggulan di Eropa, menguat 0,5% pada pembukaan, dengan indeks sektor teknologi menguat 1,4% menjadi pengangkat indeks diikuti indeks saham sektoral lainnya, sementara indeks saham sektor asuransi surut 0,8%.
Sejam kemudian, reli Stoxx 600 tetap sebesar 1,7 poin (+0,5%) ke 358,5. Indeks DAX Jerman naik 97,8 poin (+0,8%) ke 12.640,28 dan CAC Prancis tumbuh 6,8 poin (+0,1%) ke 4.798,8. Di sisi lain, indeks FTSE Inggris naik 23,8 poin (+0,4%) ke 5.828,08.
Saham bank di berbagai belahan dunia juga berguguran menyusul laporan bahwa beberapa bank raksasa global melakukan pengelolaan dana mencurigakan dalam dua dekade terakhir. Saham Deutsche Bank anjlok 8,3%, sedangkan JP Morgan drop lebih dari 2,8%.
Laporan yang disusun BuzzFeed dan International Consortium of Investigative Journalists (ICIJ) menyebutkan bahwa ada lebih dari US$2 triliun transaksi antara tahun 1999-2017 yang diduga sebagai aktivitas pencucian uang atau pengelolaan dana ilegal.
Saham-saham maskapai penerbangan tercatat ambrol pada Selasa setelah kekhawatiran seputar kebangkitan kembali virus Covid-19 di Eropa yang bisa memicu peluang karantina wilayah (lockdown) di beberapa negara.
Sejauh ini, pemerintah Inggris telah memerintahkan penutupan kelab malam dan restoran di Inggris pada pukul 10:00 malam, menyusul munculnya gelombang kedua penyebaran virus.
Di Amerika Serikat (AS), kontrak berjangka (futures) indeks Dow Jones Industrial Average naik sekitar 100 poin, sedangkan kontrak serupa untuk indeks S&P 500 dan Nasdaq 100 tumbuh masing-masing sebesar 0,4% dan 0,5%.
Pelaku pasar juga mengkhawatirkan saham Tesla yang anjlok nyaris 6% pada perdagangan kemarin setelah CEO Tesla Elon Musk dalam cuitannya mengatakan bahwa perseroan tidak akan mencapai “produksi dengan volume tinggi secara serius” sampai dengan 2022.
Dari Benua Biru, kawasan zona euro bakal merilis data indeks keyakinan konsumen putaran awal untuk periode September.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)