Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS) melaju ke jalur hijau pada pembukaan perdagangan Rabu (2/9/2020), mengacuhkan data penggajian yang menunjukkan lemahnya penyerapan tenaga kerja baru.
Indeks Dow Jones Industrial Average dibuka naik 118 poin (+0,4%) pukul 08:30 waktu setempat (20:30 WIB) dan 15 menit kemudian bertambah jadi 156 poin (+0,5%) ke 28.801,66. Nasdaq menguat 78,63 poin (+0,7%) ke 12.018,3 dan S&P 500 naik 17,94 poin (+0,5%) ke 3.544,59.
ADP mengumumkan bahwa slip gaji pekerja swasta di AS bertambah 428.000 pada Agustus, atau jauh di bawah ekspektasi ekonom dalam polling Dow Jones sebelumnya yang berujung pada estimasi sebesar 1,17 juta.
Kepada CNBC International, Kepala Investasi Bleakley Advisory Group Peter Boockvar mengatakan bahwa laju penyerapan tenaga kerja telah benar-benar melambat dalam dua bulan terakhir, di mana angkanya berkisar 320.000.
“Rilis ini membuat laporan data tenaga kerja BLS pada Jumat nanti menjadi menarik, bukan hanya karena angka penggajian swasta pada Juli tercatat 1,46 juta, tapi estimasi Agustus juga berujung angka 1,29 juta, jauh berbeda dan jauh di atas apa yang dikeluarkan ADP,” ujarnya.
Saham Apple diperdagangkan menguat 4%, diikuti saham Amazon, Alphabet (induk usaha Google), dan Facebook yang bertambah 1%. “Saya masih sangat konstruktif dalam 12 bulan ke depan… Kita berada di dalam pasar yang bullish,” tutur Mike Wilson, Kepala Perencana Investasi Saham Morgan Stanley kepada CNBC International.
Penguatan Wall Street terjadi di tengah kabar bahwa Roche, perusahaan farmasi asal Swiss, berencana merilis tes cepat antigen baru di Eropa akhir bulan ini. Perseroan akan memakai izin jalur darurat yang disediakan Badan Obat dan Makanan (Food and Drug Administration/FDA).
Kabar itu menutup sentimen negatif seputar pernyataan tim ahli National Institute of Health yang menyebutkan bahwa terapi plasma darah yang didorong Presiden AS Donald Trump dan Kepala FDA Stephen Hahn tak terbukti efektif melawan Covid-19.
Kabar positif juga datang dari industri otomotif, di mana Autodata mengumumkan bahwa pada Agustus Negara Adidaya tersebut mencatatkan penjualan otomotif sebanyak 15 juta. Meski angka itu secara tahunan turun 11%, tetapi menjadi level yang tertinggi sejak Februari.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags)